Bupati Giri Prasta menyerahkan dana bantuan pembuatan ogoh-ogoh, Sabtu (17/2/2018). (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Dana kreativitas bagi Sekaa Teruna (ST) se-Badung, akhirnya cair Sabtu (17/2). Bantuan pemerintah untuk pembuatan ogoh-ogoh menyambut hari Nyepi ini, sebelumnya dijanjikan cair awal Februari lalu.

Dana sebesar Rp 23 Juta diserahkan langsung Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, kepada 536 Sekaa Teruna. Dengan adanya bantuan ini sekaa teruna tidak lagi bingung mencari dana dalam lomba ogoh-ogoh, karena telah mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Badung.

Kadis Kebudayaan Badung, IB Anom Bhasma menyampaikan, total dana yang diserahkan oleh Pemerintah Badung sebesar Rp 12.300.000.000. “Dengan adanya bantuan dari pemerintah ini, setiap Sekaa Teruna dapat melakukan kreativitasnya dalam pembuatan ogoh-ogoh menyambut perayaan Nyepi tahun ini,” ujarnya.

Baca juga:  Banyak Jalur "Tikus," Target Retribusi dari Kintamani Dikhawatirkan Tak Tercapai

Bupati Giri Prasta, mengatakan kepada masyarakat, khususnya sekaa teruna pada saat pengerupukan dan penyepian agar tetap menjaga kondusifitas wilayah masing-masing, sehingga perayaan hari suci dapat dilaksanakan dengan baik. “Ini (dana bantuan, red) sebagai bentuk komitmen Pemkab Badung dalam mendukung kegiatan kreativitas dari Sekaa Teruna di Badung terutamanya dalam pembuatan ogoh-ogoh, sebagai salah satu upaya pengembangan dan pelestarian seni budaya di Badung,” ucapnya.

Karena itu, sekaa teruna diminta untuk tidak minum-minuman keras pada saat pengerupukan. Terlebih, sampai merugikan orang lain, terlebih hingga membuat rusuh. “Kami akan turun tangan dan tindak tegas,” tegasnya.

Baca juga:  Inmendagri No. 01 Tahun 2022 Terbit, PPKM Level 2 di Bali Berlanjut

Bupati Badung juga menyampaikan telah sepakat dengan Sekaa Teruna Se-Kabupaten Badung untuk meniadakan bazzar duduk, karena ada beberapa hal yang jadi pemikiran dari Bupati. Apalagi, tidak ada yang menjamin bahwa setiap bazzar duduk tidak adanya minuman beralkohol. “Anak yang masih duduk di bangku SMP sudah menjadi waitress di banjar sampai pagi, dan tidak adanya yang menjamin bilamana ada terjadi masalah pada saat bazaar,” katanya.

Ia meminta bazaar duduk bisa diganti dengan kegiatan yang lain. Contohnya membuat turnamen voli, lomba mancing, lomba layang-layang, dan masih banyak lagi kegiatan lainnya.

Seperti diketahui, masing-masing ST diberikan dana partisipasi sebagai peserta lomba sebesar Rp 23 juta dengan potong pajak 15 persen, sehingga total yang diterima Rp 20 juta. Bagi pemenang lomba akan diberikan hadiah berupa uang tunai, juara I Rp 15 juta, juara II Rp 12 juta dan juara III Rp 10 juta. Kemudian untuk juara harapan satu hingga tiga masing-masing Rp 5 juta.

Baca juga:  Pemprov Bali Hadir Serahkan Bantuan Rumah Sejahtera Terpadu Kepada Warga Desa Tukad Sumaga

Penilaian ogoh-ogoh ditentukan oleh kriteria yang sudah ditentukan seperti berwujud bhuta kala, berbahan alami yang ramah lingkungan seperti bambu, kayu, kertas guwungan, rotan, gedeg dan tanpa menggunakan sterofoam/spon/gabus sebagai bahan ogoh-ogoh. Kemudian tidak bermuatan politik, tidak mengandung unsur porno dan tidak mengandung unsur SARA. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *