BANYUWANGI, BALIPOST.com – Angin puting beliung menerjang dua desa di Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, Senin (19/2). Akibatnya, 9 rumah rusak. Satu dapur rata dengan tanah. Tak ada korban jiwa dalam musibah ini.
Dua desa itu masing-masing, Desa Kedungringin dan Desa Tapanrejo. Di Desa Kedungringin, 4 rumah rusak parah. Sisanya, di Desa Tapanrejo. Kerusakan paling parah dialami rumah milik Nurkolis (38), di Dusun/Desa Kedungringin. Tembok rumahnya jebol dihajar angin. Atapnya porak-poranda. Beruntung, saat kejadian, rumah di tengah persawahan ini dalam kondisi kosong.
Di dekat rumah ini, sebuah dapur ambruk total. Tembok penyangga berbahan batako tak mampu menahan amukan angin. Sehingga, ambruk.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Angin mendadak mengamuk dari arah barat, lalu menerjang dengan cepat. “ Kejadiannya hanya beberapa menit. Akhirnya, tembok rumah saya jebol, atapnya berantakan,” kata Sulami (32), istri Nurkolis.
Wanita ini menceritakan, begitu angin datang, dia sambil menggendong bayinya langsung menyelamatkan diri. Tak berselang lama, terdengar suara tembok roboh, disertai atap yang berjatuhan. Di dekat rumahnya, sebuah dapur juga ikut roboh.
Keempat rumah yang rusak berada dalam satu lokasi, berdekatan. “Setelah menerjang rumah, angin bergerak ke timur. Tapi, tidak ada hujan,” kata Sulami.
Menurut Sulami, pusaran angin sempat terlihat dari arah barat. Lalu, bergerak mendekat, menyapu perumahan miliknya. Dengan bantuan warga, Sulami membersikan puing rumahnya yang rusak parah. Padahal, rumah tersebut belum selesai sepenuhnya.
Sebelum menerjang Desa Kedungringin, angin lebih dulu mengamuk di desa sebelahnya, Desa Tapanrejo. Di desa ini, tercatat 5 rumah warga rusak.
Rata-rata, genteng rumah berantakan disapu angin. Selian rumah, sejumlah lahan pertanian juga rusak disapu angin. Lahan buah naga dan padi ambruk. Sementara itu, data dari pos Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi angin puting beliung juga menerjang beberapa wilayah di Banyuwangi selatan. Rata-rata merusak atap rumah warga. Namun, hanya rusak ringan. (Budi Wiriyanto/balipost)