SINGARAJA, BALIPOST.com – Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Buleleng mengancam akan membongkar beton yang menutup irigasi di Dusun Corot, Desa Dencarik, Kecamatan Banjar. Pembuatan beton itu akan digunakan jalan ke lokasi permukiman di wilayah selatan.
Sebelum dibongkar paksa, pihak yang membangun beton pentutup dan memindahkan posisi irigasi diberikan kesempatan membongkar sendiri beton tersebut. Kepala Dinas PUPR Ketut Suparta Wijaya, mengatakan, setelah Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS) memerintahkan untuk membongkar beton penutup irigasi itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak disebut-sebut membangun beton tersebut.
Hasilnya, PUPR memberikan kesempatan pihak yang membangun beton tersebut segara membongkar dan mengembalikan posisi irigasi ke lokasi asal. Hal ini karena pemerintah melaksanakan proyek rehabilitasi irigasi di Dusun Corot tahun ini mengatasi banjir bandang di musim hujan.
Di samping itu, kalau irigasi itu tidak dikembalikan pada posisi semula, dihawatirkan aliran air dari selatan akan tertahan di ujung saluran tepatnya di pinggir jalan Singaraja – Seririt. Ini karena ujung salurannya sengaja dibuat berbelok ke timur menuju gorong-gorong di pinggir jalan.
Seharusnya, posisi irigasi lurus, sehingga saat volume air bertambah, air akan lancar mengalir ke utara. “Sekarang kami menunggu kemauan pihak yang membangun untuk membongkar penutup irigasi itu. Waktu kita koordinasi sudah disampaikan dan disanggupi untuk membongkar. Kami tunggu itikad baik itu dan kalau tidak juga dibongkar, ya kami akan turunkan alat berat ke sana untuk membongkar paksa,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, irigasi di Dusun Corot, Desa Dencarik tersumbat hingga mengakibatkan air meluap dan menimbulkan banjir bandang, Rabu (24/1). Atas kejadian itu, Bupati Putu Agus Suradnyana ketika meninjau kerusakan pasca banjir menginstruksikan agar beton penutup irigasi yang digunakan jalan tersebut dibongkar. (Mudiarta/balipost)