BANGLI, BALIPOST.com – Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli sampai saat ini masih mengalami dalam menangani kebencanaan, salah satunya terkendala petugas lapangan (PL). Atas kondisi itu, seringkali petugas kelabakan ketika menangani banyak bencana di lapangan.
Kepala Pelaksana BPBD Bangli I Wayan Karmawan di damping Kasi Kedaruratan dan Logistik I Ketut Agus Sutapa saat diwawancarai di ruang kerjanya, Senin (19/2) mengatakan, saat ini BPBD Bangli hanya memiliki sebanyak tujuh petugas lapangan ketika untuk menangani bencana. Kata Karmawan, dengan cuaca ekstrem yang melanda Bangli dan sekitarnya yang mengakibatkan bencana tanah longsor dan pohon tumbang terjadi di mana-mana dengan jumlah personil yang ada saat ini, pihaknya mengakui cukup keteteran menangani bencana tersebut.
Dia mencontohkan, ketika bencana tanah longsor yang melanda semua kecamatan di Bangli beberapa waktu lalu, dengan keterbatasan alat berat dan petugas, dirinya dengan petugas lainnya harus kerja ekstra. Pasalnya, setelah selesai membersihkan material di satu titik, pihaknya harus meluncur lagi menuju titik longsor yang lainnya.
Itulah yang membutuhkan tenaga yang fit agar mampu menuntaskan pekerjaan di lapangan. “Kalau dilihat dari luas wilayah idealnya minimal memiliki sekitar 15-18 personil lapangan untuk penanganan darurat, sehingga bisa diberlakukan shift yang dibagi menjadi tiga regu. Maka dari itu, kita masih membutuhkan tenaga di lapangan,” sebutnya.
Pria asal Kintamani itu menambahkan, terkait kekurangan petugas lapangan ini, pihaknya sudah mengusulkan penambahan. Dari sekian pengajuan yang dilakukan, tahun ini ada tambahan satu petugas. Meski begitu, ia berharap penambahan personil bisa terus dilanjutkan meskipun secara bertahap. (Eka Parananda/balipost)