GIANYAR, BALIPOST.com – Tiga orang anak ditemukan tak bernyawa pada Rabu (21/2) di Sukawati, Gianyar. Mereka adalah Ni Putu DMP (6), Made M (4), dan Nyoman K (2).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kronologis tragedi ini berawal pada Selasa (20/2) sekitar pukul 12.45 wita. Ni Luh Putu Septiyan Parmadani (33) bersama anak-anaknya datang ke rumah asalnya di Sukawati untuk menginap. Selang dua jam Septiyan tiba di rumah asalnya itu, suaminya Putu MOH, sempat datang.
Menurut saksi I Nyoman Yoga dan I Made Parwata, keduanya sempat berbicara dan sang suami sempat mengajak pelaku dan anak-anaknya untuk pulang, namun pelaku tidak mau.
Sekitar pukul 23.00 wita, I Nyoman Yoga sempat bertemu dengan suami pelaku di depan pintu rumah dan ditanya oleh saksi mau kemana dan dijawab oleh suami pelaku mau pulang. Yoga juga melihat Septiyan sedang menyusui anaknya.
Selanjutnya Yoga tidur ke kamar dan pelaku masih di luar bersama kakak saksi dan ibu saksi. Pada Rabu sekitar 6.40 Wita, Yoga yang merupakan adik kandung Septiyan pun hendak mengambil alat mandi di kamar tempat Septyan menginap.
Saat itu ia menggedor pintu kamar namun tidak ada jawaban. Ia pun berupaya membuka paksa jendela kamar dan melihat bahwa keempat orang yang menempati kamar itu sudah kaku.
Ia kemudian memberitahukan hal ini pada keluarga dan selanjutnya membawa pelaku dan korban ke RS Ganeca Celuk Sukawati. Saat ditemukan ketiga korban sudah dalam keadaan meninggal dunia sedangkan Septyan yang diduga pelaku masih kritis dengan luka goresan di pergelangan tangan kiri dan leher bagian kanan.
Kapolsek Sukawati Kompol Pande Sugiharta membenarkan kejadian tersebut. Dikatakan hasil pemeriksaan dokter, ketiga korban sudah dalam keadaan meninggal. Sedangkan pelaku yang merupakan ibu korban masih kritis dengan luka goresan di pergelangan tangan kiri dan leher bagian kanan. “Kita tunggu ibunya sadar, untuk pemeriksaan motif dari kasus ini,” ucapnya.
Ia memaparkan berdasarkam olah TKP ditemukan baygon cair dalam kemasan plastik yang isinya sudah habis. Polisi juga menemukan pisau dapur yang berisi bercakan darah. “Lokasi masih kita policeline, dan barang bukti sudah kita amankan,” ucapnya. (Manik Astajaya/balipost)