Suasana di rumah duka siswi SMK di Jembrana, Rabu (21/2). Siswi ini sempat dinyatakan hilang, kemudian ditemukan tak bernyawa di perairan Pulukan. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Siswi SMK yang dilaporkan hilang di Pantai Rambut Siwi, Ni Kadek Utami (17) asal Medewi ditemukan oleh nelayan Selasa (20/2) malam mengambang di perairan Pulukan. Dari hasil pemeriksaan visum dan identifikasi, jenazah korban yang Rabu (21/2) telah disemayamkan di rumah duka Banjar Baler Setra, Desa Medewi itu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Kapolres Jembrana AKBP Priyanto Priyo Hutomo, Rabu (21/2) mengatakan dari hasil pemeriksaan, jasad gadis yang ditemukan nelayan mengambang di tengah laut itu merupakan gadis yang dilaporkan hilang. Dari hasil visum, tidak ditemukan tanda kekerasan dan terdapat luka di hidung dan mengeluarkan darah.

Baca juga:  Curi Iphone di Bagasi Motor, Rohim Ditangkap Polisi

Tetapi luka itu bukan diakibatkan dari pukulan benda keras. Diduga luka itu diakibatkan terbentur karang atau terlalu lama tenggelam.

Sehingga kesimpulan sementara, tidak ada tanda kekerasan. Selain itu korban juga diketahui tidak bisa berenang. Korban diduga mandi di pinggir pantai lantas terseret arus dengan masih mengenakan pakaian lengkap.

Dari hasil penyelidikan dan keterangan keluarga korban kepada polisi, sebelum korban pergi meninggalkan rumah ada masalah keluarga. Setelah sempat terlibat perselisihan dengan ibunya, korban juga sempat curhat dengan cowoknya.

Namun merasa tidak dapat pembelaan dari cowoknya, ia pun pergi keluar rumah dengan alasan fotocopy.

Baca juga:  Warga Jerman Dituntut 15 Tahun

Sementara itu, kepergian anak kedua dari dua bersaudara ini kendati menyisakan kesedihan mendalam, namun pihak keluarga berusaha dengan tegar mengikhlaskan. Upacara ngaben akan dilaksanakan Senin (26/2).

Ketut Winata (47), orangtua korban mengaku tak menyangka anaknya lebih dulu meninggalkannya. Iapun sempat merasakan tanda-tanda yang aneh pada putrinya itu sebelum meninggal. Korban belakangan sangat manja hingga tak mau menuruti apabila diminta bantuan orangtuanya.

Hal itulah yang menyebabkan muncul perselisihan kecil dengan ibunya, Ni luh Suratuni (43). Winata pun masih belum mengetahui pasti penyebab anaknya itu pergi dari rumah hingga akhirnya ditemukan meninggal di tengah laut.

Baca juga:  Nyuri, Empat IRT Dituntut Dua Tahun Penjara

Winata menambahkan, sebelum hilang korban memang sempat jalan-jalan dengan pacarnya. Namun saat pergi keluar pamit fotocopy itu, pacarnya menunggu di rumah. Hingga korban menghilang.

Diberitakan sebelumnya korban dilaporkan menghilang sejak Senin sore. Hingga Selasa (20/2) pagi, sepeda motor dan tas korban ditemukan di pinggir Pantai Rambut Siwi oleh warga.

Setelah seharian dilakukan pencarian melibatkan Polair, BPBD dan SAR, korban ditemukan mengambang di tengah perairan Pulukan oleh nelayan asal Pengambengan. Jasad korban selanjutnya dievakuasi oleh nelayan ke dermaga Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Selasa malam, dan langsung dilarikan ke RSU Negara. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

1 KOMENTAR

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *