Tim dari Labfor Mabes Polri Cabang Denpasar melakukan olah TKP ulang, Kamis (22/2). (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Polisi belum bisa melakukan pemeriksaan terhadap Ni Luh Putu Septiyani Parmadani yang diduga meracuni ketiga anaknya kemudian mencoba bunuh diri dengan melukai pergelangan tangan dan lehernya. Septiyani yang juga Guru SD itu, menurut Kapolsek Sukawati, Kompol Pande Sugiharta dikonfirmasi Jumat (23/2), masih dirawat di RSUP Sanglah.

Septiyani belum bisa di konfirmasi terkait kasus yang terjadi di Banjar Palak, Desa Sukawati. “Belum bisa kami BAP (Berita Acara Pemeriksaan, red). Kondisinya masih lemas,” katanya.

Baca juga:  Tahanan Wanita Polsek Manggis Tewas Bunuh Diri

Dikatakannya, polisi hanya mengajak Putu Septiyani berbincang-bincang saja, namun belum bisa fokus. “Belum bisa nyambung diajak bicara. Dia cuma bilang pusing, mual, nggak enak tubuhnya,” jelasnya.

Karena kondisinya belum stabil, pembicaraan Septiyani belum bisa dijadikan acuan untuk mengorek keterangan lebih jauh. Saat ditanya tentang dugaan meracuni tiga anaknya dengan obat racun serangga, Septiyani juga belum bisa memberikan keterangan. “Depresi berat, stress, begitu katanya,” ujar Kompol Pande menirukan ucapan Septiyani.

Baca juga:  Begini, Kronologis Kasus Tewasnya 3 Anak Tenggak Racun di Sukawati

Lantaran, kesaksian Septiyani ini belum runut, kepolisian belum mendapat jawaban pasti. Lalu apakah Septiyani tahu tiga anaknya telah meninggal? Kapolsek mengaku belum menanyakan itu. “Nah, itu yang belum sempat kami tanyakan, karena kondisinya belum stabil,” terangnya.

Selama dirawat di di RS Sanglah, Septiyani ini terus dijaga oleh jajaran Polsek Sukawati bersama polisi wanita (polwan) dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gianyar. “Petugas terus memantau di sana, menjaga jangan sampai terjadi apa-apa,” ungkapnya. (Manik Astajaya/balipost)

Baca juga:  Puluhan Pemudik Diamankan di Polres
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *