NEGARA, BALIPOST.com – Perbaikan ruas jalan nasional Denpasar-Gilimanuk yang rencananya dilakukan tahun ini diharapkan tidak hanya sekedar mengaspal. Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII didorong agar dalam perbaikan memperhatikan kualitas, sehingga jalan bisa bertahan lama.

Selain itu, drainase dan jembatan di sepanjang jalan nasional itu juga jangan diabaikan. Hal tersebut ditegaskan Ketua Komisi III DPRD Bali, I Nengah Tamba, Jumat (23/2).

Dari pengamatan Dewan asal Peh, Kaliakah ini selama setahun banyak ditemui jalan yang berlubang di poros Jawa-Bali itu. Terutama di wilayah Jembrana, mulai Gilimanuk hingga Pekutatan.

Baca juga:  Terdampak Bencana di 2021, Sejumlah Jalan Jebol di Bangli Belum Ditangani

Yang teranyar bahkan di Melaya, jalan banyak  berlubang hingga sering menuai protes dari para pengguna jalan. Selain itu di beberapa titik, sering terjadi banjir ketika hujan sebagai dampak dari drainase jalan nasional yang buruk.

Untuk mengatasi itu, semestinya tidak hanya dengan pemeliharaan (menambal). Berdasarkan koordinasi dengan Balai, tahun ini rencananya akan ada perbaikan paket long segment dari Cekik, Gilimanuk hingga awal ruas batas Kota Tabanan.

Pengerjaan menunggu tender yang dilakukan di awal tahun ini. Terkait adanya perbaikan jalan tersebut, Tamba mengingatkan untuk memperhatikan kualitas pengerjaan. Sehingga tidak hanya sekadar menjadi proyek tahunan lantaran kekuatan jalan hanya bertahan kurang dari setahun.

Baca juga:  Gigitan Anjing Diduga Rabies Telan Korban Jiwa di Belega

Selain perbaikan jalan, drainase di pinggir jalan dan perawatan jembatan juga wajib diperhatikan. Drainase menurutnya penting guna menghindari air yang menggenang atau banjir.

Dari pengamatannya di wilayah Jembrana, ada beberapa titik yang menjadi langganan banjir akibat permasalahan drainase dibawah jalan nasional.  Seperti di Candikusuma, Sumbersari, Tegalcangkring dan teranyar di Yehembang tepatnya di depan Anjungan Cerdas Rambut Siwi.

Sejumlah jembatan yang menjadi kewenangan Balai juga mendapat sorotan. Seperti Jembatan Yeh Leh di perbatasan Tabanan dan Jembrana yang minim pembatas (payal). “Jembatan juga harus diperhatikan, payal-payal untuk keselamatan semestinya terus dipelihara,” tandasnya.

Baca juga:  Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Desa Sangket Keluhkan Jalan Rusak

Pemeliharaan rutin harus dilakukan agar tidak lagi terjadi jembatan roboh seperti di Dangintukadaya beberapa tahun lalu.

PPK 03, Cekik-Batas Kota Tabanan pada Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII, Gede Agus Punarta, sebelumnya mengatakan pemeliharaan jalan-jalan yang rusak selama ini terus dilakukan dengan penambalan. Tahun ini dianggarkan perbaikan jalan dengan paket long segment mulai dari awal ruas batas Kota Tabanan hingga Cekik, Gilimanuk. Namun masih proses lelang di awal tahun. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *