JAKARTA, BALIPOST.com – Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengingatkan jajaran PT Angkasa Pura 1 sebagai pengelola Bandara Internasional Ngurah Rai. AP 1 diminta melakukan pengerjaan perluasan apron dan beberapa penambahan fasilitas lain di bandara tersebut sesuai dengan target, baik waktu maupun kuantitas dan kualitas.
Sebagai regulator penerbangan, Agus pada minggu lalu melakukan pengecekan lapangan langsung ke Bandara Ngurah Rai. Selain mengecek persiapan perluasan apron, Agus juga melakukan pengecekan stasiun PKP-PK serta hanggar kargo yang baru.
Dari hasil pengecekan tersebut, Agus berkesimpulan bahwa pengerjaan proyek-proyek tersebut perlu dipercepat sehingga selesai tepat waktu. “Untuk memastikan pengerjaan fisik segera dikerjakan, saya turun langsung untuk melakukan pengecekan. Saya minta pengerjaannya dipercepat karena waktu acaranya juga semakin dekat. Namun demikian, saya ingatkan juga bahwa dari segi kualitas proyek tersebut jangan sampai dikorbankan. Karena dalam penerbangan itu, semua harus presisi sesuai dengan aturan-aturan keselamatan penerbangan internasional dan nasional,” tegas Agus.
Hal-hal yang menjadi penghambat pembangunan, harus diselesaikan secepatnya tanpa merugikan pihak lain. Untuk itu diharapkan pengelola bandara melakukan kerjasama yang lebih baik lagi dengan berbagai pihak untuk mensukseskan pengembangan beberapa fasilitas di bandara tersebut.
Perluasan apron tersebut sangat diperlukan untuk dapat memberikan pelayanan yang baik dalam hal keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan kepada para tamu negara yang akan datang mengikuti pertemuan International Monetary Fund (IMF) Annual Meeting pada 8-14 Oktober 2018 mendatang. Acara tersebut diperkirakan akan diikuti oleh 23 kepala negara dan 17.000 delegasi dari 189 negara.
“IMF Annual Meeting itu merupakan kegiatan internasional yang sangat besar dan prestisius. Sebagai tuan rumah, tentu kita harus mempersiapkan penyambutan dan memberikan pelayanan yang maksimal dalam segala hal, termasuk yang terkait keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan,” ujar Agus Santoso.
Menurutnya, jika sebagai tuan rumah Indonesia bisa memberikan pelayanan yang maksimal, hal tersebut bisa membawa dampak yang positif bagi bangsa dan negara. Di antaranya akan lebih menumbuhkan kepercayaan dari negara-negara tersebut kepada Indonesia dan pada akhirnya bisa meningkatkan arus investasi internasional ke Indonesia sehingga perekonomian Indonesia juga semakin meningkat. (Nikson/balipost)