TABANAN, BALIPOST.com – Bali menjadi daerah yang rentan dalam penyebaran penyakit JE. Dalam 3 tahun terakhir, kasus JE terbanyak ditemukan di Bali.
Menurut Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek yang menghadiri pencanangan imunisasi JE di SMPN 1 Tabanan, Kamis (1/3), selain kasus terbanyak, Bali juga cukup banyak ternak babinya, yang merupakan salah satu host dari virus ini. “Dasar dilakukannya vaksinasi ini karena ditemukannya 43 kasus JE dalam rentang tiga tahun di 9 Provinsi,” ujarnya.
Adapun provinsi tersebut adalah Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Kepulauan Riau. Dari sembilan provinsi ini, Bali mencatat kasus positif JE terbanyak.
Imunisasi JE ini diharapkan bisa membentuk imun tubuh terhadap virus JE yang ditularkan lewat nyamuk Culex ini. Sebab, jika tidak ada daya tahan tubuh terhadap virus ini maka bisa menyebabkan kematian dan jika sembuh dan tidak tertangani dini meninggalkan gejala sisa seperti kelumpuhan.
Sasaran usia imunisasi JE adalah anak usia 9 bulan hingga 15 tahun. Rentang usia ini dipilih karena dari hasil surveilan sentinel 2016 menunjukkan bahwa 85 persen kasus JE di Indonesia terdapat pada kelompok dibawah atau 15 tahun dan 15 persen pada kelompok di bawah usia 15 tahun. “Masih melihat hasilnya dulu. Setelahnya baru bisa dipertimbangkan apa masuk imunisasi rutin ke depannya,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa penyakit apapun sebenarnya bisa dicegah lewat prilaku hidup bersih dan sehat. Sehingga ia berharap anak-anak sejak dini sudah dibiasakan menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari. (Wira Sanjiwani/balipost)