IMF
Menteri Keuangan, Sri Mulyani berbincang dengan Gubernur Bali, membahas persiapan pertemuan IMF, Kamis (1/3). (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Terkait lokasi pelaksanaan IMF Annual meeting, sudah dipastikan tetap akan dilaksanakan di Bali pada Oktober mendatang. Bahkan untuk persiapan, saat ini menjadi sangat penuh dilakukan. Hal itu ditegaskan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Kamis (1/3) di Kuta.

Dikatakan, sebelumnya memang sempat ada ketidakpastian pelaksanaan IMF di Bali saat erupsi Gunung Agung. Namun setelah dipastikan tetap dilaksanakan di Bali, dari sisi tempat, lokasi saat ini sudah terus dimatangkan.

Dirinya bahkan sudah mendapat laporan dari peserta IMF Washington, bahwa pada minggu saat pelaksanaan itu seluruh penerbangan ke Bali sudah fully book. Untuk itu, pihaknya akan segera membahas dengan menteri perhubungan dan pihak maskapai untuk menambah jumlah penerbangan. Terutama minggu sebelum dan minggu sesudah.

Baca juga:  Tumbuh dari Tahun ke Tahun, Bali Serius Garap Pasar India

Menurutnya, mereka berada di Indonesia bisa minimal seminggu atau bisa sampai 10-15 hari. Tentunya penerbangan akses ke Bali volumenya perlu ditingkatkan pada terutama minggu tersebut. Karena pada saat itu akan datang 15 ribu orang pada saat dan minggu yang sama untuk melakukan aktifitas yang banyak di Bali. “Biasanya kalau sudah perjalanan panjang, kesini mereka bisa menambah beberapa hari. Sesudah annual meeting atau mereka datang lebih awal beberapa hari, dan kalau mereka membawa keluarga, tentu lebih panjang lagi,” ujarnya

Pihaknya berharap agar event ini menjadi event yang sukses sehingga menambah ekonomi Bali. Seperti diketahui bersama pada akhir 2017, pariwisata Bali mengalami penurunan kunjungan pada saat Gunung Agung aktif. Event ini juga diharapkan tidak hanya untuk Bali tetapi juga daerah lainnya. Oleh karena itu pemerintah juga akan menyiapkan Lombok dan

Baca juga:  Pemerintah Larang Sementara Penerbangan Penumpang dari India

Untuk kesiapan Bali, pihaknya tidak meragukan lagi dengan pemerintah provinsi Bali. Namun pihaknya akan melihat kesiapan logistik, bagaimana hotel dan tempat pertemuan. Selain itu persiapan jika terjadi kebutuhan evakuasi. “Itu penting disiapkan,”.ujanrnya.

Sementara terkait persiapan, pihak pengelola kawasan The Nusa Dua (ITDC) terus berbenah dan bersiap. Bahkan pasukan penakluk api di Nusa Dua bersama pihak Drager telah melakukan latihan penanganan bencana kebakaran.

“Kita saat ini melakukan persiapan menyambut pertemuan IMF. Kita bekerjasama dengan Drager dan melibatkan 25 penyedia fasilitas di The Nusa Dua untuk melakukan pelatihan penanganan bencana kebakaran,” ujar Managing Director The Nusa Dua, Wayan Karioka.

Baca juga:  AWG AS-RI Harap Transfer Teknologi Penerbangan

Kepala Divisi Operasi The Nusa Dua, Pari Wijaya, menambahkan, pihaknya telah melaksanakan acara pelatihan dan pengalaman tentang pemadam kebakaran pada Selasa (27/2). Acara persebut merupakan kerjasama The Nusa Dua dengan Drager Indonesia dan Asia. Pelatihan dikuti oleh 60 peserta dari 25 fasilitas The Nusa Dua serta 10 orang anggota FB ND.

Diungkapkan, Drager adalah pelopor international di bidang teknologi keselamatan dan medis.  Sejak 1889, produk – produk Drager telah melindungi,  mendukung dan menyelamatkan rumah sakit,  industri minyak dan gas,  penegakan hukum,  pertambangan,  industri kimia,  layanan pemadam kebakaran dan lain sebagainya. (yudi karnaedi/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *