AMLAPURA, BALIPOST.com – Setelah turun status dari awas menjadi siaga, aktivitas Gunung Agung belakangan semakin mendekati normal. Gempa-gempa di kaki Gunung Agung juga tak dirasakan lagi. Tetapi, Kamis (1/3), warga Desa Dukuh dan Desa Ban, Kecamatan Kubu, kembali merasakan getaran hingga membuat alat SSR (Station Relay Radio)-relay dari alat seismograf kembali berbunyi kencang.
Perbekel Dukuh, Gede Sumiarsa mengatakan getaran cukup kuat dirasakan dari radius 5 km dari puncak Gunung Agung di Desa Dukuh. Getaran cukup keraa itu diperkirakan berlangsung 15 detik. Pihaknya pun kembali menyampaikan kepada warga agar selalu meningkatkan kewaspadaan.
Perkembangan situasi ini lantas disampaikan kepada CORE ORARI Lokal Karangasem dan Pasebaya Agung untuk diteruskan kepada seluruh relawan dan 28 desa terdampak. Laporan dari Ketua CORE ORARI Lokal Karangasem, Gusti Semarabawa, laporan yang masuk juga menyebutkan sebelumnya juga dirasakan gempa dua kali. Yakni pukul 06.15 wita dan 06.45 wita.
Setelah itu suara SRR terus berbunyi, menunjukkan masih tingginya aktivitas Gunung Agung saat ini. Update laporan resmi Pos Pemantauan Gunung Agung di Rendang, menjelaskan sempat terjadi sekali hembusan. Selain itu masih tercatat adanya gempa tektonik lokal, vulkanik dalam dan tektonik jauh masing-masing satu kali. Saat ini Pos Pemantauan Rendang menyimpulkan aktivitas Gunung Agung masih di level III (siaga).
Sekretaris Pasebaya Wayan Suara Arsana, juga meminta agar semua pihak tetap meningkatkan kewaspadaan. Demikian juga kepada semua relawan agar semakin meningkatkan kewaspadaan dan memantau perkembangan di sekitar wilayahnya. Saat ini, data pengungsi akibat aktivitas Gunung Agung, Rabu, hingga kemarin masih tersisa 1.750 jiwa tersebar di 40 titik pengungsian. (Bagiarta/balipost)