Imunisasi
Anak-anak PAUD, TK, SD, dan SMP mulai disasar imunisasi JE yang digulirkan petugas masing-masing puskemas. (BP/dok)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Imunisasi virus Japanesa Encephalitis (JE) secara serentak digulirkan mulai 1 Maret hingga 1 April 2018 mendatang. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan (Kemenkes RI) sasaran imunisasi JE di Bali Utara sebanyak 158.410.

Tahap awal, imuniasi JE di Buleleng menyasar anak Pendidikan Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), SD, dan SMP. Di luar itu, pelayanan imunisasi lewat kegiatan rutin di Posyandu, Puskemas, dan di rumah sakit.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Buleleng dr. IGN Nyoman Mahapramana di ruang kerjanya Jumat (2/3), dalam imunisasi ini pihaknya hanya memfasilitasi pelaksanaanya saja. Sementara untuk vaksin dan perlengkapan lain sepenuhnya ditanggung dari pemerintah pusat. Untuk stok vaksin, sendiri pihaknya sengaja tidak menyimpan di daerah terlalu banyak karena khawatir vaksin akan rusak karena terbatasnya ruang yang representatif untuk menyimpan vaksin itu sendiri.

Baca juga:  Vaksinasi Lansia Belum Jadi Program Pemerintah

Namun demikian, pihaknya mengklaim kalau vaksin telah disediakan sesuai jumlah anak-anak yang menjadi sasaran dalam proyek percontohan antsipasi penyebaran virus JE di Provinsi Bali ini. “Masing – masing puskemas sudah menyusun jadwal untuk imuniasi bagi anak PAUD, TK, SD dan SMP. Kalau data memang kami juga punya data pembanding dengan data di pusat yakni 167.545 dan walau ada perbedaan dipastikan akan semua di-cover,” katanya.

Baca juga:  Diinvestigasi Pengaruh Vaksin AstraZeneca pada Risiko Kematian

Menurut dr. Mahapramana, sejak mulai digulirkan petugas kesehatan di masing-masing puskemas sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Hal ini terbukti dari sasaran anak-anak dengan rentan usia sembilan sampai 15 bulan kurang satu hari telah mendapat imunisasi JE sebanyak 4.112 anak. Setiap jadwal imuniasi ini, masing-masing puskemas menyiagakan ambulans atau obat-obatan untuk mengantisipasi kalau ada anak-anak yang sudah menjalani imunisasi mengalami gangguan kesehatan karena pengaruh imunisasi.

Baca juga:  Banyak LPD Bermasalah, Perlu Intervensi dan Pengawasan

Selain itu, petugas juga melakukan pemeriksaan awal kepada setiap peserta untuk menghindari efek samping setelah mendapat imunisasi JE. “Sampai sekarang tidak ada laporan kalau ada efek samping setelah imunisasi JE, dan sesuai petunjuk pelaksanaaan petugas sudah melakukan pemeriksaan awal dan kami himbau kalau ada gangguan kesehatan setelah imunisasi segara prika ke dokter terdekat,” tegasnya. (mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *