TABANAN, BALIPOST.com – Belakangan ini pelaksanaan ngaben masal baik di desa pekraman ataupun banjar pekraman di Bali banyak digelar. Ngaben masal seolah menjadi tradisi yang patut dilestarikan, selain jauh lebih hemat dan muncul rasa gotong royong antar warga setempat. Seperti upacara Ngaben Masal yang digelar warga banjar adat Celagi, Tabanan, Sabtu (3/3).
Jelang puncak acara ngaben masal yang berlangsung Minggu (4/3), Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya hadir melihat persiapan upacara tersebut.
Ketua Panitia Ngaben Massal Banjar Adat Celagi, I Nyoman Suwirka menyebutkan upacara ngaben masal rutin digelar setiap tiga tahun sekali. Untuk ditahun ini ada tujuh sawa yang akan diupacarai. Dimana untuk menjalankan kewajiban tersebut, urunan dilakukan warga. Nominalnya Rp 5 juta untuk masing-masing sawa. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini juga diwarnai dengan pengobatan sekala niskala oleh Perguruan Siwa Murti Bali yang diikuti 225 warga setempat.
Sementara itu Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya sangat menyambut baik pelaksanaan upacara ini mengingat semangat gotong royong yang menjadi landasannya. Dengan upacara ini, masyarakat bisa menjalankan kewajiban tanpa harus terbebani biaya tinggi.
“Sehingga masyarakat bisa fokus untuk menjalankan upacara ini dengan niat yang tulus sebagai umat,” kata Wakil Bupati Sanjaya.
Dia menegaskan, Pemerintah Kabupaten Tabanan dengan visi misinya, Tabanan Serasi, telah berkomitmen untuk menjadikan pelestarian adat dan budaya sebagai salah satu program prioritas.
Salah satu penjabarannya adalah dengan mengakomodasi kepentingan dan keperluan masyarakat dalam melaksanakan berbagai upacara adat dan keagamaan yang bentuknya bermacam-macam. “Seperti yang dilaksanakan oleh warga di Banjar Adat Celagi ini,” ujarnya.
Karena itu, Pemkab Tabanan membantu pelaksanaan kegiatan dengan mengucurkan bantuan sebesar Rp 100 juta. Bantuan tersebut diharapkan bisa meringankan beban biaya yang harus ditanggung masyarakat.
Apalagi, kebutuhan biaya pelaksanaan ngaben massal ini mencapai Rp 175 juta dan masyarakat sudah melakukan urunan. (puspawati/balipost)