Suasana bongkar muat di pelabuhan. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ekspor Bali ke Uni Emirat Arab (UEA) melonjak signifikat pada Januari 2018. Kenaikannya mencapai 4.033 persen dibandingkan Desember 2017.

Pun dibandingkan Januari 2017, ekspor Bali Januari 2018 juga naik 3.794 persen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho mengatakan, ekspor ke UEA pada Januari 2017 hanya USD 97.331 dan pada Desember 2017 USD 91.702. Namun pada Januari 2018, ekspor Bali ke UEA naik signifikan menjadi USD 3.790.614.

Angka ekspor ini menempatkan UEA pada posisi keempat negara tujuan ekspor Bali terbesar dengan share 7,12 persen. Sedangkan negara tujuan ekspor tertinggi masih ke Amerika Serikat dengan share 25,82 persen.

Baca juga:  Antisipasi Kendaraan Keluar Bali Jelang Nyepi, Tenda Pemotor Mulai Dipasang

Jika sebelumnya pada Desember 2017, dari 10 negara utama ekspor, tujuan Tiongkok, Jepang dan Singapura tercatat mengalami penurunan. Sedangkan jika dibandingkan Januari 2017, dari 10 negara tujuan ekspor, hanya tujuan Singapura yang mengalami penurunan. “Peningkatan tertinggi secara month to month adalah tujuan Uni Emirat Arab sebesar 4.033 persen,” imbuhnya.

Berdasarkan data statistik, komoditi yang diekspor ke UEA adalah garmen yaitu pakaian jadi bukan rajutan 28 persen dan alas kaki 56,93 persen. Selain itu komoditi kayu dan barang dari kayu juga diekspor ke UEA yaitu 13,31 persen.

Baca juga:  Konvoi dan Corat-coret Warnai Kelulusan SMA/SMK

Juga ada ekspor perabot dan penerangan rumah yaitu 1,82 persen, perhiasan/permata 0,01 persen, barang-barang rajutan 0,14 persen dan kain perca 0,11 persen. “Pakaian jadi bukan rajutan dan alas kaki yang tertinggi diekpor ke UEA,” ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Putu Astawa mengatakan, komoditi yang banyak diekspor ke UEA adalah furniture, perhiasan dan garmen. Peningkatan ekspor ke UEA diperkirakan mulai meningkat sejak 2 bulan lalu.

Baca juga:  Sido Muncul Sumbang Rp 500 Juta untuk Korban Gempa Palu-Donggala

Peningkatan ekspor ini diduga karena Raja Salman berkunjung ke Bali beberapa waktu lalu. Sehingga Bali lebih dikenal di Arab dan turis dari Arab banyak yang datang, terutama pengusaha. “Mungkin yang laku di Arab, dicari di sini,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *