DENPASAR, BALIPOST.com – Menteri Koperasi Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan, Gerakan Mahasiswa Pengusaha merupakan gerakan membuka mindset mahasiswa untuk berwirausaha. Setelah tamat harus mampu menjadi wirausaha.
“Tidak lagi mencari pekerjaan, tapi membuka lapangan kerja. Sekarang sudah terbukti, banyak mahasiswa belum tamat sudah kaya. Karena dengan adanya e-commerce,” ujarnya, saat melakukan penandatanganan kerjasama dengan 59 perguruan tinggi (PT) di 9 Provinsi, Selasa (6/3) di Wantilan Gedung Pers Bali K. Nadha.
Ia mengatakan Gerakan Mahasiswa Pengusaha juga sejalan dengan program Presiden. Yaitu pertumbuhan ekonomi diikuti dengan pemerataan kesejahteraan. Karena dengan peningkatan lapangan kerja, pengangguran akan berkruang, kemiskinan juga berkurang. “Jika kemiskinan berkurang, otomatis gini rasio semakin sempit,” tandasnya.
Presiden menargetkan dua hal yang harus dikerjakan serius yaitu koperasi dan kewirausahaan. Karena koperasi sampai 27 Oktober 2014 sumbangan koperasi pada PDB hanya 1,17 persen. Tahun 2019 sumbangan PDB ditargetkan minimal 5 persen.
Dalam 2 tahun bisa meningkat menjadi 4 persen sumbangannya untuk PDB. Dengan demikian tahun 2019 ia optimis sumbangan koperasi pada PDB bisa meningkat 6 persen.
Sedangkan rasio kewirausahaan dulu hanya 1,55 persen dari 160 juta penduduk Indonesia. Seharusnya minimal 2 persen penduduk Indonesia berwirausaha. Sedangkan Singapura 7 persen, Malaysia 5 persen, Thailand 4 persen yang penduduknya sedikit.
Tahun 2016 rasio kewirausahaan naik menjadi 3,01 persen. Untuk itu diperlukan kerjasama semua pihak baik dari pihak kampus, BUMN, swasta dan media.
Setelah 59 PT, akan ada PT lain yang juga akan disasar. Dengan banyaknya kampus yang diajak berkomitmen, ia yakin tahun 2019 kewirausahaan di Indonesia minimal 5 persen. (Citta Maya/balipost)