Sejumlah pelaku pariwisata India dan Bali melakukan pembicaraan dalam Table Top India. (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Kunjungan wisatawan India ke Bali saat ini terus mengalami peningkatan. Bahkan selama tahun 2017, sebanyak 270.000 wisatawan India datang ke Bali.

Jumlah itu masih dirasa kecil, apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk India yang mencapai 1.3 miliar jiwa. Apalagi jumlah penduduk yang berada pada kategori ekonomi menengah ke atas dengan gaya hidup gemar traveling ke luar negeri berkisar antara 10-15 persen.

Pada tahun ini, kunjungan wisatawan India diharapkan bisa mengalami peningkatan mencapai 400.000. Untuk itu, pelaku pariwisata pun mengundang 200 buyers atau calon pembeli produk pariwisata Bali dengan melakukan table top business to business (B2B), Selasa (6/3). Kegiatan ini akan berlangsung dari 5 hingga 10 Maret.

Baca juga:  Bangli Belum Miliki Perda Jalur Hijau

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung, IGN Rai Suryawijaya mengatakan promosi pariwisata melalui pertemuan secara langsung antara industri sebagai penjual dengan pembeli ini merupakan langkah yang tepat. Dikatakannya, pasar India masih sangat potensial sekali. “Lebih bagus mereka (pembeli, red) datang ke Bali karena bisa melihat secara langsung dan merasakan aman dan nyaman, keindahan pulau Bali,” katanya.

Dijelaskannya, ada dua cara promosi pariwisata yang bisa dilakukan. Yakni promosi ke luar negeri dan dalam negeri. Promosi dalam negeri ini dengan mengundang pembeli potensial untuk melihat secara langsung produk-produk yang dijual kepada calon wisatawan. “Spending India rata-rata untuk hotel bintang 3, 4 dan 5 tidak ada di melati. Sedangkan minimal pengeluaran 100-200 dolar per hari,” ujarnya.

Baca juga:  Beringin Tumbang, Tujuh Bangunan di Pura Desa Pausan Roboh

Pengurus Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali, Putu Winastra menambahkan, sebanyak 10 travel agent yang menghandle market India melakukan B2B untuk mendatangkan wisman India. Dia berharap dengan B2B tersebut akan mendatangkan wisatawan India karena yang berlibur ke Bali masih cukup sedikit. “Untuk market india kita punya divisi Namaste memang anggota Asita yang khusus menangani wisatawan India ada sebanyak 30 travel agent,” imbuhnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Pandemi COVID-19 Belum Reda, Ini Keputusan Gubernur Bali Soal PKB
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *