bandara
Gubernur Bali Made Mangku Pastika. (BP/rin)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali Made Mangku Pastika rupanya tak sabar menunggu hingga Jumat (9/3) untuk bertemu Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Beberapa saat setelah menyampaikan rencana pertemuannya itu, Pastika malah langsung menghubungi Menteri Luhut di hari yang sama, Rabu (7/3). Dikatakan, rencana pembangunan bandara di Buleleng belum sepenuhnya batal.

Dari pembicaraan langsung dengan Menteri Luhut, Pastika baru mengetahui study atau survai yang dilakukan World Bank ternyata dilakukan bersama Universitas Udayana. Hasil study yang disampaikan kepada Menteri merupakan hasil sementara. “Belum batal. Kita akan terus berjuang agar tidak batal,” ujarnya.

Baca juga:  Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, Empat Bandara di NTT Tak Beroperasi

Pastika menambahkan, bandara di Buleleng merupakan cita-cita lama yang sudah tertuang dalam Perda No.16 Tahun 2009 tentang RTRWP Bali. Perkembangan terakhir sudah ada dua perusahaan yang melakukan pra-feasibility study. Dua-duanya juga telah diajukan ke pemerintah pusat untuk mendapatkan ijin penentuan lokasi (Penlok). Namun sampai sekarang memang belum ada kepastian mengenai hal itu. Dua perusahaan yang dimaksud adalah Airport Kinesis Canada (AKC)/PT. BIBU dan PT. Pembangunan Bali Mandiri (Pembari).

Baca juga:  Korban Tsunami Palu Pingsan di Bandara Saat Mengungsi ke Banyuwangi

“Sementara itu, diadakan juga survey World Bank dengan Unud dan itu baru hasil sementara, belum dipresentasikan. Nanti Minggu depan saya diundang ke Jakarta untuk dengarkan presentasi,” jelasnya mengenai hasil studi World Bank yang menyatakan bandara Buleleng tidak layak. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *