NEGARA, BALIPOST.com – Anak-anak di Jembrana rentan dengan virus japanese encephalitis atau JE. Data di Dinas Kesehatan Jembrana, dari tahun 2014 jumlah korban virus JE sekitar 45 anak. Dari jumlah tersebut, 7 anak diantaranya adalah korban virus JE di Kabupaten Jembrana.
Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr Putu Suasta, Rabu (7/3) mengatakan Bali menjadi daerah yang berpotensi besar penularan virus JE. Hal ini dikarenakan virus JE tersebut mudah berkembang biak di Bali dan ditularkan melalui nyamuk ke manusia.
Pemkab Jembrana terus melakukan imunisasi japanese encephalitis atau JE ke sekolah-sekolah TK hingga SMP di Kabupaten Jembrana. Imunisasi massal ini dilakukan guna mencegah penularan virus JE di Kabupaten Jembrana. Mulai awal bulan Maret 2018 ini pemerintah Provinsi Bali secara serentak melakukan imunisasi JE.
Imunisasi JE ini dilakukan dengan mendatangi tiap sekolah dari TK hingga SMP mengingat imunisasi JE ini hanya bisa diberikan bagi anak usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun.
Di Kabupaten Jembrana pelaksanaan imunisasi JE Rabu pagi menyasar anak-anak TK. Dari data di Dinas Kesehatan Jembrana vaksinasi JE di Kabupaten Jembrana akan menyasar 65.837 anak. Jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan data yang diberikan pusat data dan informasi Kementrian Kesehatan yang hanya 63.176 anak. “Jembrana sejak tahun 2014 dengan melihat setiap kasus radang otak dokter sudah peka dengan mengirim sample anak yang mengalami radang otak ini ke laboratorium dengan koordinasi dinkes propinsi Bali. Dari semua sample, ditemukan ada ditemukan kasus JE pada anak yang dirawat di Jembrana,” kata Suasta.
Virus JE menyerang manusia pada selaput otak maupun radang otak. Penyakit ini bisa berakibat kematian dan gejala sisa yakni kelumpuhan dan cacat mental. Guna mencegah virus JE menyebar di Jembrana, Dinas Kesehatan Jembrana berharap pelaksanaan imunisasi JE ini akan terlaksana dengan capaian target 100 persen. (Surya Dharma/balipost)