GIANYAR, BALIPOST.com – Pihak kepolisian saat ini sedang mendalami adanya isu intimidasi yang dilakukan terhadap warga banjar atau warga desa yang berbeda dukungan dalam pemilihan kepala daerah. Namun sejauh ini, kepolisian belum ada menerima laporan soal adanya warga yang terintimidasi.
Hal itu ditegaskan Wakapolda Bali Brigjen Pol Gede Alit Widana disela pertemuan cipta kondisi yang melibatkan unsur pemuda dan tokoh adat, di Balai Budaya Kabupaten Gianyar, Kamis (8/3).
“Belum ada laporan adanya intimidasi warga banjar maupun warga desa,” katanya.
Sebagai langkah antisipasi terhadap intimidasi tersebut, kepolisian pun mulai bergerak dari Babhinkamtibmas. “Kami sudah bergerak, Babhinkamtibmas dibantu inteligen, reserse dan petugas patroli,” tandasnya.
Sementara terkait menjaga kondusifitas pelaksanaan Pilkada yang akan berlangsung pada Juni 2018 mendatang, Brigjen Alit Widana mengajak semua komponen khususnya tokoh adat dan pemuda untuk bersinergi menciptakan situasi Pilkada yang damai.
“Kami harapkan semua masyarakat bersinergi dalam rangka menciptakan situasi Pilkada yang damai,” ujarnya.
Dikatakan, jajaran kepolisian juga saat ini sedang gencar melakukan patroli dunia maya. Hal ini dilakukan untuk memantau situasi menjelang hajatan pilkada di dunia maya. Ditegaskan khusus untuk memantau medsos, pihaknya sudah memiliki satgas nusantara yang timnya dari bid humas Polda Bali. “ Jadi mereka yang bertugas melaksanakan patroli cyber,” jelasnya. (manik astajaya/balipost)