BANGLI, BALIPOST.com – Kasus bunuh diri dengan cara gantung diri terus terjadi di Bangli. Sabtu (10/3), seorang anak dibawah umur di Banjar Buungan Desa Tiga, Susut, nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di tegalan samping rumahnya.
Belum diketahui secara pasti apa motif Eka Putri Wahyuni (15), siswi SMP 1 Susut mengakhiri hidupnya. Kasus tersebut kini telah ditangani Polsek Susut.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, kasus gantung diri dengan korban pelajar SMP tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 15.30 wita. Kejadian pertamakali diketahui saksi I Nengah Kenak. Saat itu saksi hendak mencari kayu bakar di tegalan miliknya yang lokasinya tak jauh dari rumah korban.
Saat berada di tegalan, korban dari kejauhan melihat celana panjang tergantung di pohon. Namun setelah didekati, celana panjang tersebut ternyata adalah tubuh korban yang tewas tergantung.
Saksi yang terkejut langsung memanggil I Wayan Lega, ayah korban serta warga sekitar. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Susut.
Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi mengatakan, setelah menerima laporan dari warga polisi langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP. Dibantu dokter dari Puskesmas Susut, polisi melakukan pemeriksaan terhadap korban. “Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban,” terangnya.
Dari lokasi kejadian, lanjut Sulhadi, polisi menngamankan barang bukti berupa dua buah selendang warga merah dan ungu yang dipakai korban untuk gantung diri. Hingga saat ini belum diketahui motif korban nekat mengakhiri hidupnya. “Kasus bunuh diri ini adalah yang ke 14 kali di tahun 2018. Pada tahun 2017 tercatat terjadi 18 kasus bunuh diri,”jelas Sulhadi. (Dayu Swasrina/balipost)