MANGUPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Kerobokan, Kuta Utara akan menutup empat akses jalan, yakni Jalan Raya Padang Luwih, Jalan Raya Kerobokan, Jalan Gunung Sanghyang, dan Jalan Raya Canggu, Rabu (14/3). Penutupan akses jalan utama ini serangkaian Upacara Melasti menyambut Hari Raya Suci Nyepi Saka 1940.
Bendesa Adat Kerobokan, Anak Agung Putu Sutarja, SH., ditemui Senin (12/3) membenarkan hal tersebut. Pihaknya, memohon maaf kepada seluruh pengguna jalan atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat penutupan empat akses jalan tersebut. “Kami mohon maaf kepada masyarakat pengguna jalan, karena selama prosesi Melasti berlangsung sejumlah jalan akan kami tutup,” ujarnya.
Menurutnya, pihaknya telah menyiapkan jalur alternatif yang dapat dilalui selama prosesi ritual tersebut berlangsung. “Kami sudah siapkan jalan alternatif saat jalan ditutup. Seluruh kendaraan akan diarahkan ke Jalan Raya Gadon, Jalan Semer, Pengubengan Kauh, Jalan Raya Kesambi, dan Jalan Raya Gunung Soputan,” terangnya.
Pemanfaatan fasilitas publik tersebut, kata AA Sutarja telah seizin Polesta, Polres Badung, dan Dinas Perhubungan setempat. “Kami sudah bersurat dan berkoordinasi dengan instansi terkait bagaimana mengatur lalu litas selama prosesi melasti berlangsung. Kami juga akan mengerahkan semua pecalang desa untuk turut membantu petugas mengatur lalu lintas,” terangnya.
Dia menegaskan, penutupan jalan tidak berlangsung sehari penuh. Empat jalan tersebut akan ditutup pada jam-jam tertentu yakni pagi dan sore hari. “Penutupan jalan mulai dilakukan pukul 09.00 Wita, jalan akan dibuka setelah pukul 12.00 Wita, jadi tidak full sehari penuh. Penutupan jalan akan dilakukan lagi pukul 14.00 Wita hingga 18.00 Wita,” katanya.
Terkait Upacara Melasti yang akan diikuti oleh tiga desa adat, yakni Desa Adat Padang Luwih, Desa Adat Kerobokan, dan Desa Pakraman Padang Sambian. Ritual ini akan membawa 237 jempana yang diiringi ribuan masyarakat. “Melasti akan dipusatkan di Pantai Petitenget, sedangkan Upacara Tawur Agung Kesanga akan dilakukan di Catus Pata Kerobokan Pukul 10.00 Wita. Untuk itu, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” ucapnya.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Badung, Tofan Priyanto, mengatakan akan mengerahkan seluruh personel guna melakukan pengaturan arus lalulintas serangkaian menyambut Tahun Baru Saka 1940. “Prinsipnya, kami siap melakukan pengaturan, pengendalian dan pengamanan lalu lintas untuk seluruh masyarakat atau pengguna jalan di wilayah Badung selama rangkaian upacara sebelum dan sesudah Nyepi,” tegasnya. (Parwata/balipost)