DENPASAR, BALIPOST.com – Pejudo asal Denpasar Wayan Gede Bima Prasetya membantah bahwa dirinya dicoret dari pelatnas jangka panjang. Alasannya, dirinya pulang ke Bali, guna mengikuti ujian nasional (UN), mengingat status Bima sekarang siswa kelas III Jurusan IPA 4 SMAN 1 Denpasar (Smansa).
Ditemui di Denpasar, Selasa (13/3), Bima menegaskan, dirinya izin meninggalkan pelatnas di Padepokan Judo Indonesia (PJI), di Ciloto. “Tercatat dua pejudo yanbg pulang kampong mengikuti UN, saya dan seorang pejudo lagi Jhon Waromi (kelas 66 kg), asal Papua,” terang Bima yang biasa turun di kelas 81 kg ini.
Diceritakan, dirinya lolos seleknas jangka panjang, melalui seleknas di kelas 81 kg, melibatkan empat pejudo, yakni dirinya sebagai juara, kemudian disusul atlet Banten, Jabar dan Jatim. “Kami seleknas di padepokan Ciloto, November, tahun lalu,” tutur pejudo kelahiran Denpasar, 8 Mei 2000 ini. Selanjutnya, Bima bergabung ke pelatnas, sejak 9 Januari lalu.
Bima menjelaskan, pasca mengikuti UN 9 April nanti, dirinya kembali bergabung ke padepokan, untuk persiapan mengikuti Kejurnas Kartika Cup, di Palembang, Mei nanti. “Prestasi kami selaku atlet pelatnas dipantau terus, tiap terjun di kejurnas,” kata dia.
Untuk itu, Bima dituntut fokus berlatih dan bertanding. “Setamat SMA, saya langsung bergabung lagi ke pelatnas, kemungkinan melanjutkan kuliah di sana,” ucapnya.
Bima sendiri tiga kali terjun di Porprov, sejak Porprov Bali XI/2013 di Denpasar, tak meraih medali, kemudian Porprov Bali XII/2025 di Buleleng, mendulang emas di kelas 90 kg, dan meraih perunggu di kelas 81 kg, pada Porprov Bali XIII/2017, di Gianyar. Bima menyukai judo mengikuti jejak ayahnya Ketut Agastya Suryana. “Saya suka judo sebab bela diri tanpa memukul dan menendang, namun bantingan dan kunciannya mematikan,” tutur putra pertama pasangan Ketut Agastya Suryana dengan Ni Ketut Sudiarti ini.
Bima mulai balajar judo sejak duduk di bangku kelas 1 SDN 29 Pemecutan. (Daniel Fajri/balipost)