AMLAPURA, BALIPOST.com – Serangkaian Tawur Tabuh Gentuh di Bencingah Agung, Pura Agung Besakih, yang akan berlangsung Jumat (16/3) pagi, digelar sejumlah ritual. Ketua Umum Panitia Tawur Tabuh Gentuh dan Karya Ida Batara Turun Kabeh, Jro Mangku Widiartha, mengatakan pada Kamis (15/3) dilaksanakan ritual Bumi Sudha dan Mapepada Tawur Tabuh Gentuh di Bencingah Agung, Pura Agung Besakih.
Ia menjelaskan ritual ini, untuk menyucikan wewalungan yang akan digunakan untuk ritual Tawur Tabuh Gentuh yang digelar Jumat. Wewalungan tersebut, di antaranya kidang, menjangan, banteng, asu bangbungkem, kambing, dan kebo.
Sementara, untuk wewalungan unggasnya, antara lain, brengkuak, ayam, bebek dan angsa. “Seluruh wewalungan untuk ritual ini, sudah lengkap. Karena jeda waktu untuk mencarinya juga lebih lama tahun ini. Apalagi, untuk wewalungan penyu, kami harus bersurat ke lembaga terkait, karena diperuntukan untuk kebutuhan karya,” katanya.
Dijelaskannya Tawur Tabuh Gentuh merupakan bentuk caru besar untuk nyomia butha kala. Sehingga, tercipta keharmonisan baik secara vertikal maupun horizontal.
Pelaksanaan Tawur Labuh Gentuh ini dilangsungkan mulai pukul 09.00 wita, bertepatan dengan Pangerupukan. Upacara dipuput tiga sulinggih sekaligus yakni Shiva, Budha dan Bujangga. Mereka, antara lain Ida Pedanda Abah dari Gria Akah Klungkung (Shiva), Ida Pedanda Dwija Nugraha dari Gria Budakeling (Budha) dan Ida Rsi Ari Dantam dari Gria Tumbak Bayu Badung (Rsi Bujangga) serta Ida Dalem Semaraputra Klungkung, juga akan hadir di tengah pelaksanaan ritual bersama para sulinggih.
Ritual Tawur Labuh Gentuh ini, rencananya dihadiri seluruh pimpinan daerah. Mulai dari gubernur, bupati dan pejabat terkait hingga legislator di DPRD Bali dan DPRD tingkat II. Masyarakat Bali juga diharapkan hadir untuk bersama-sama berdoa. (Bagiarta/balipost)