NEGARA, BALIPOST.com – Pada Jumat (16/3) sehari sebelum Nyepi, diprediksi ribuan warga akan keluar Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk. Prediksi ini berdasarkan pada tahun-tahun sebelumnya, ribuan kendaraan baik roda dua, roda empat hingga truk menyeberang sebelum pengerupukan.

Sebagian besar merupakan penduduk pendatang yang memilih berada di luar Bali saat pelaksanaan Nyepi. Diprediksi akan terjadi penumpukan kendaraan baik roda dua maupun roda empat pada Jumat (16/3) ini. Apalagi Nyepi bertepatan dengan akhir pekan.

Dari pengamatan Kamis (15/3), belum ada kepadatan kendaraan yang hendak keluar Bali seperti tahun-tahun sebelumnya. Manajer Operasional ASDP Gilimanuk, Heru Wahyono mengatakan bila dibandingkan tahun sebelumnya, pada dua hari sebelum Nyepi, sudah terjadi lonjakan jumlah kendaraan yang keluar Bali. Ia memprediksi akan terjadi lonjakan pada Kamis malam hingga Jumat siang.

Baca juga:  Ini, Realisasi Anggaran Penanganan COVID-19 Provinsi Bali

Untuk antisipasi lonjakan kendaraan tersebut, ASDP Gilimanuk membuka tambahan dua loket untuk roda dua. “Kalau biasanya hanya satu loket, sekarang sudah tiga loket untuk roda dua,” tandas Heru.

Diprediksi jumlah kendaraan yang keluar didominasi roda dua. Namun untuk roda empat juga ada kemungkinan penambahan jumlah loket melihat situasi.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi belum lama ini, penyeberangan Ketapang-Gilimanuk akan ditutup selama 24 jam mulai Sabtu (17/3) pukul 05.55 Wita. Kapal terakhir yang akan menyeberang dari Gilimanuk ke Ketapang pada Sabtu pagi.

Baca juga:  Warung Sari Alit, Sehari 1.000 Tusuk Sate Lilit Ludes Terjual

Guna mengatasi lonjakan penumpang yang akan keluar Bali sebelum Nyepi, ASDP menyiagakan 32 unit kapal penyeberangan. Untuk mempercepat, pengoperasian kapal penyeberangan mempersingkat waktu bongkar-muat barang (port time) dan waktu berlayar (sailing time).

Penutupan penyeberangan selama 24 jam ini berdasarkan Surat PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) Bali nomor : 025/PHDI-BALI/II/2018 tanggal 12 Februari 2018 perihal Pedoman pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1940. Penghentian kapal-kapal penyeberangan beroperasi untuk pemberangkatan kapal terakhir dari Pelabuhan Ketapang pada Jumat (16/3) pukul 23.00 WIB. Selanjutnya penyeberangan akan dibuka lagi dari Ketapang pada Minggu (18/3) pukul 05.30 WIB.

Baca juga:  Tambah 1, Bali Masih Rawat 23 PDP COVID-19

Sementara itu Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol Nyoman Subawa, mengatakan seluruh personil di Polsek akan ikut terlibat selama pengamanan termasuk saat pawai ogoh-ogoh pada malam Pengerupukan di Gilimanuk. Petugas juga akan memantau situasi saat jam terakhir kendaraan yang keluar Bali hingga pelabuhan kembali dibuka. “Nanti saat penyeberangan kembali dibuka dari Ketapang, personil kami sudah siap untuk melakukan pemeriksaan di Pos II,” terang Subawa. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *