SINGARAJA, BALIPOST.com – Aktivitas pelayaran dari Sepeken, Madura Jawa Timur (Jatim), ke Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Dusun Pabean, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan ditutup selama Umat Hindu merayakan Nyepi Caka 1940 tahun ini. Kebijakan penutupan ini telah disebarluaskan lewat informasi lisan dari Kesyahbandaran Sangsit kepada otoritas pelabuhan di Sapeken.

PPI kembali dibuka pada hari Ngembak Geni pada Minggu (11/3). Pelayaran dari Sepeken ke Sangsit ini biasanya dilakukan oleh kapal layar motor (KLM) milik pengusaha ikan di Sepeken dan sekitarnya.

Baca juga:  Desa Adat ketewel Gelar Sipeng

Kapal yang memasarkan olahan ikan dan ikan segar ke Buleleng dan ketika kembali ke Sepeken kapal akan mengangkut kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) hingga beberaja jenis bahan bangunan. Saat pelayaran ke Sepeken ini, kapal biasanya mengangkut beberapa orang di luar kru kapal.

Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Buleleng Ni Luh Putu Eka Suyasmin dihubungi Kamis (14/3) mengatakan, mulai Jumat (16/3) ini pelayaran kapal ikan dari Sepeken sudah ditutup sampai dibuka kembali pada Minggu (18/3) nanti. Pengumuman penutupan ini pun sudah disampaikan kepada otoritas pelabuhan di Sepeken.

Baca juga:  Bersamaan Nyepi, Warga Muslim di Bali Diminta Atur Pelaksanaan Tarawih Pertama

Pengusaha ikan di wilayah tersebut diharapkan menghormati perayaan Nyepi dengan menghentikan pelayaran ke PPI Sangsit untuk sementara. “Kalau surat resmi tidak ada, namun karena ini sudah menjadi rutinitas setiap tahun, kami sudah koordinasi dengan pelabuhan di Sepeken,” katanya.

Menurut Suyasmin, penutupan pelayaran selama Nyepi dipastikan tidak akan berpengaruh signifikan terhadap aktivitas ekonomi terutama di Buleleng. Ini karena sampai sekarang frekuensi pelayaran kapal ikan dari Sepeken ke Sangsit masih tergolong rendah karena tergantung dengan pasokan ikan dari penguaha di Sepeken dan sekitarnya.

Baca juga:  Gubernur Koster Berhasil Perjuangkan UU Provinsi Bali

Dia mencontohkan, paling banyak kapal ikan yang sandar di PPI untuk melakukan bongkar muat ikan olahan atau ikan segar paling ramai lima kapal per hari. Bahkan, dalam sehari terkadang tidak ada satu pun kapal yang masuk ke PPI. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *