Tradisi omed-omedan di Banjar Kaja Sesetan. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Banjar Kaja Sesetan, Denpasar kembali menggelar Sesetan Heritage Omed-omedan Festival (SHOF) 2018 yang merupakan ajang tahunan, Minggu (18/3). “Tahun ini kembali kami gelar, tidak saja mempersembahkan tradisi masyarakat Banjar Kaja, namun juga melibatkan potensi kuliner masyarakat setempat,’’ ujar Maestro Omed-Omedan, IGN Oka Putra, Kamis (15/3).

Ngurah Oka mengatakan, kegiatan tersebut merupakan rutinitas setiap tahun, sehari setelah umat Hindu merayakan Nyepi. Kegiatan ini sudah menjadi tradisi di Banjar Kaja, Sesetan secara turun-temurun yang digelar sehari setelah Nyepi atau pada hari Ngembak Geni.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, tradisi budaya tersebut dikemas lebih terarah dan diatur oleh panitia sehingga menjadi daya tarik bagi pariwisata. “Walaupun demikian, tradisi budaya ini wajib dilakukan oleh banjar kami setiap tahunnya karena tradisi atau budaya ini ada kaitannya dengan ritual keagamaan,” ujarnya.

Baca juga:  Pasien COVID-19 Meninggal ke-53, Ini Asal dan Riwayat Penyakitnya

Selain itu, kegiatan SHOF selalu dirangkaian dengan berbagai macam kegiatan, seperti pasar paiketan, kuliner, kegiatan seni dan band, serta perlombaan lainnya. Di samping itu rentang waktu pelaksaaan tahun ini diperpanjang.

Sebelumnya start dari pukul 15.30 Wita sampai 17.00 Wita. Tahun ini bertambah menjadi pukul 15.30 Wita sampai dengan 20.00 Wita. “Jadi kami mohon permakluman kepada Pemkot Denpasar dan kepada masyarakat yang akan melewati wilayah Sesetan akan sedikit terganggu karena ada penutupan jalan,” ungkapnya.

Baca juga:  Kuasai Narkoba, Dua Pemuda Dituntut Lima Tahun Penjara

Sementara itu, Plt. Walikota Jaya Negara, mengatakan pihaknya sangat mendukung kegiatan tersebut. Sebab ajang Omed-Omedan di Banjar Sesetan Kaja adalah tradisi yang turun-menurun dan patut dilestarikan. “Saya mendukung kegiatan tersebut selain menjadi tradisi budaya yang satu-satunya di Bali, nantinya dengan dikemas melalui SHOF mampu menarik kunjungan wisatawan, khususnya di Kota Denpasar. Dan tidak melupakan pakem-pakem tradisi omed-omedan, agar masyarakat luas mengerti dari makna omed-omedan ini,” katanya.

Ketua Panitia SHOF I Nyoman Fizal Tri Lazuardi menjelaskan bahwa ajang SHOF 2018 akan dirangkaikan dengan berbagai macam kegiatan. Seperti peken paiketan yang menjual produk UKM lokal sebanyak 110 pedagang, parade kesenian, parade band, lomba poster omed-omedan, dan lomba cak anak-anak yang diikuti 150 anak-anak. “Untuk kesuksesan acara tersebut, karena pelaksanaan SHOF di jalan raya, arus lalu lintas diarahkan yang dari selatan belok ke kanan di Jalan Saelus (selatan SMA Harapan), sedangkan dari utara diarahkan ke Jalan Buton,” ujarnya.

Baca juga:  Curi HP, Buruh NTT Ditangkap saat Pesta Miras

Oleh karena itu, pada acara tersebut warga yang melintas ke arah Jalan Sesetan untuk mencari jalan alternatif sehingga tidak terjebak kemacetan. “Lebih awal kami imbau warga masyarakat untuk mencari jalan alternatif jika bepergian melewati Jalan Raya Sesetan, sehingga tidak sampai terganggu perjalanannya,” katanya. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *