SINGARAJA, BALIPOST.com – Salah satu rumah toko (ruko) di kawasan Pasar Anyar, Singaraja terbakar bersamaan dengan prosesi malam pangerupukan Nyepi Saka 1940 Jumat (16/3) malam. Api nyaris merembet ke areal pasar terbesar di Buleleng itu.
Beruntung, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) bersama polisi menurunkan kekuatan penuh, sehingga api berhasil dipadamkan dan tidak smapai meluas ke areal pasar. Ruko itu diketahui disewa oleh Made Jaya Artha (48), warga Kelurahan Kendran. Jaya Artha sendiri baru menyewa ruko tersebut empat bulan.
Sekitar pukul 21.30 Wita tersebut tiba-tiba mucul kepulan asap hitam. Kebetulan patroli Polsek Kota Singaraja tengah melintas, sehingga warga langsung menghentikan kendaraan patroli dan meminta bantuan.
Polisi menghubungi petugas PLN untuk memutus aliran listrik serta menghubungi petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Polisi bersama warga berusaha mendobrak pintu harmonika ruko dengan menggunakan peralatan seadanya. Saat pindu terbuka, api sudah melahap seisi ruko yang difungsikan untuk restoran siap saji tersebut.
Lima unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk memadamkan api. Awalnya api sudah padam, setelah pasukan damkar berhasil menjinakkan api di lantai bawah. Setelah diperiksa kembali, ternyata di lantai dua api masih berkobar dan semakin besar. Petugas sempat kesulitan memadamkan api di lantai dua yang terus meluas.
Polisi mengerahkan mobil water canon untuk menjebol jendela dan pintu. Dalam sekali semprotan saja, daun jendela dan pintu langsung rontok terkena tembakan meriam air. Akhirnya petugas pemadam kebakaran melanjutkan memadamkan api. Api dipastikan padam sekitar pukul 23.30 Wita.
Kapolsek Kota Singaraja Kompol A.A. Wiranata Kusuma seizin Kapolres Buleleng AKBP Suratno, S.IK, Minggu (18/3), mengatakan, kebakaran itu diketahui saat anggotanya melakukan patroli usai pawai ogoh-ogoh. Ketika melintas di depan Pasar Mumbul, ia melihat kerumunan warga yang menyebutkan ada kebakaran.
Terkait, penyebab kebakaran, pihaknya belum mengetahui dengan pasti penyebab kebakaran, dan menunggu penyelidikan dari Laboratorium Forensik. “Karena ini rumah makan cepat saji, pasti identik dengan minyak dan kompor. Namun demikian, apa penyebab pastinya, kita masih menunggu penyelidikan dari Laboratorium Forensik (Labfor),” tegasnya. (Mudiarta/balipost)