SINGARAJA, BALIPOST.com – Warga di perbatasan antara pantai Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan dengan warga Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan mendadak heboh. Warga menemukan bangkai ikan paus berbobot sekitar 10 ton, terdampar di tepi pantai.
Warga tampak ramai datang ke pantai untuk melihat langsung bangkai ikan paus yang telah membusuk itu, Senin (19/3). Isi perut ikan raksasa itu sudah terburai keluar, sehingga aroma tidak sedap menyebar di sekitar lokasi. Diperkirakan, panjang ikan paus tersebut mencapai 15 meter dengan bobot tubuhnya lebih dari 10 ton.
Salah seorang warga Made Sutama menuturkan, bangkai ikan ditemukan Minggu (18/3) lalu sekitar pukul 23.00 Wita. Saat itu, dia melihat sebuah benda besar yang diduga sebuah sterofom (gabus-red) yang hanyut oleh gelombang laut.
Penasaran dengan temuan itu, Sutama kemudian berusaha mendekati benda yang terombang ambing dihempaskan ombak. Ketika didekati, ternyata benda itu bangkai ikan paus. Karena melam hari, pria yang sehari-hari sebagai nelayan itu baru melaporkan kejadian itu kepada polisi pagi hari.
Sebelum melaporkan kejadian itu, dia dibantu warga lain berusaha untuk mendorong bangkai ikan paus ke tengah laut agar bisa tenggelam. Akan tetapi karena ukuran ikan tersebut besar, sehingga upaya itu gagal dilakukan.
“Saya lihat dari jauh seperti gabus, dan setelah saya dekati ternyata bangkai ikan sangat besar. Waktu saya temukan sudah mati dan bau busuk sudah menyebar ke mana-mana. Sempat dorong dengan bambu biar tenggelam di laut, namun karena berat upaya itu tidak berhasil,” katanya.
Sejumlah petugas dari Kecamatan Sawan, Kecamatan Kubutambahan bersama personel Satuan Polisi Air (Satpol Air) Polres Buleleng hingga anggota TNI AL bersama-sama melakukan pemeriksana di lokasi kejadian. Petugas ini bersama nelayan juga berkoordinasi untuk mengenggalemkan bangkai ikan paus malang tersebut. Upaya menarik bangkai ikan paus ke tengah laut menggunakan perahu milik nelayan. Upaya itu sempat gagal karena bobot ikan yang terlalu berat, sehingga perahu tidak bisa menarik ke tengah laut. Rencananya, di tengah laut dengan bangkai ikan akan dipotong beberapa bagian agar lebih mudah tenggelam.
Dengan menenggelamkan bangkai ikan tersebut solusi terbaik karena kalau dikubur, karena penggalian di daratan pantai akan cepat keluar air, sehingga tidak memungkinkan untuk menggali lubang dalam.
Sementara itu, dosen Jurusan Perikanan Kelautan Uninversitas Pendidikan Ganseha (Undiksha) Gede Iwan Setiabudi mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan jenis paus yang terdampar tersebut. Upaya penelitian pun sulit dilakukan karena tubuh ikan paus sendiri sudah membusuk bahkan ada bagian yang sudah hancur terutama pada bagian perut.
Meski demikian, pihaknya memperikirakan ikan paus ini jenis sperma. Dugaannya itu dikuatkan dengan bentuk gigi yang sama dengan ikan paus sperma. Sementara, kematian ikan paus tersebut diperkirakan sudah satu minggu. Bahkan, dugaan paus itu bagian perutnya sudah membusuk bisa saja sempat dimangsa oleh hiu, sampai akhirnya terdampar di daratan. “Untuk memastikan jenis apa, kami ambil sempel jaringan daging untuk meneliti DNA ikan paus tersebut. Nantinya, dari penelitian tersebut bisa diketahui jenis ikan paus ini,” tegasnya. (mudiarta/balipost)