Objek wisata
Kondisi gazebo di obyek wisata Bukit Jati di Dusun Guliang Kawan Desa Bunutin, Bangli yang tidak terawat. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Obyek wisata Bukit Jati di Banjar Guliang Kawan Desa Bunutin, Bangli pernah populer di era tahun 90-an. Setiap harinya, ada banyak turis yang berkunjung ke obyek wisata tersebut untuk melihat panorama alam dan mengunjungi Pura Subak yang ada di sana.

Pasca kejadian Bom Bali I, geliat obyek wisata tersebut perlahan terus meredup. Karena sepi pengunjung keberadaan obyek wisata itupun kini terbengkalai.

Anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Guliang Kawan Putu Rukianto, Rabu (21/3) menuturkan sekitar tahun 1998-an, obyek wisata Bukit Jati sangat ramai dikunjungi wisatawan. Wisatawan yang datang tidak saja lokal namun juga asing seperti Eropa.

“Ramai kunjungannya waktu itu, sekelas ramainya kunjungan wisatawan ke Pura Batuan di Gianyar sekarang. Dulu wisatawan yang berkunjung ke sana bisa sampai 20-30 mobil setiap harinya,” ungkapnya.

Baca juga:  Lebaran Betawi Bisa Bikin Setu Babakan Mendunia

Adapun yang menjadi daya tarik Bukit Jati saat itu yakni keindahan panorama alam yang disuguhkan. Dari Bukit Jati, wisatawan bisa melihat wilayah Sanur, Nusa Dua, hingga Nusa Penida dari kejauhan. Selain itu, daya tarik lainnya dari obyek wisata Bukit Jati yaitu keberadaan Pura Subak yang memiliki keunikan dari segi arsitektur yang masih original serta keunikan tanaman padi yang terus menerus tumbuh di dalam areal pura.

Rukianto mengatakan geliat obyek wisata Bukit Jati mulai meredup sejak terjadinya Bom Bali I sekitar tahun 2002. Sejak saat itu kunjungan wisatawan ke Obyek Wisata Bukit Jati terus menurun. Bukit Jati kian jarang dikunjungi wisatawan. Meski diakui saat ini masih ada, jumlah wisatawan yang datang ke tempat itu paling banyak 1 hingga 3 mobil. Rukianto mengakui seiring minimnya kunjungan wisatawan, fasilitas yang ada di obyek wisata itupun menjadi tak terawatt. Salah satu fasilitas berupa gazebo yang menjadi tempat wisatawan meninjau panorama alam kini sudah tak lagi terpelihara dan disekelilingnya dipenuhi semak.

Baca juga:  WBT Ajak Semua Komponen Implementasikan Ajaran Hindu 

Terkait kondisi itu, Rukianto mengatakan bahwa pihaknya di Pokdarwis Guliang Kawan sudah memiliki rencana untuk menggeliatkan kembali Bukit Jati sebagai obyek wisata menarik di Bangli. Lingkungan obyek wisata Bukit Jati yang selama ini kotor dan tak terawatt akan dibersihkan dan ditata kembali. Begitu juga dengan fasilitas yang ada akan diperbaiki. Dengan itu diyakini wisata di Bukit Jati akan kembali menggeliat.

Baca juga:  Big Bike Populer Bergaya Adventure Honda CB500X Tampil Semakin Agresif

Terlebih saat ini akses jalan menuju Bukit Jati sudah terhotmik sehingga nyaman dilalui wisatawan. “Sekarang kami ingin membangkitkan kembali Bukit Jati sebagai obyek wisata yang menarik. Kebetulan Desa Penglipuran kan sedang naik daun banyak dikunjungi wisatawan domestic dan juga asing ke sana. Karena Bukit Jati ini ada di pintu masuk Bangli, rencananya kita hidupkan kembali sehingga perjalanan wisata bisa sepaket dari Bukit Jati, Penglipuran kemudian ke Kintamani,” jelasnya.

Selain menghidupkan kembali Bukit Jati, dia menambahkan Pokdarwis Guliang Kawan juga akan terus mengembangkan dua obyek wisata lainnya yang kini lagi hits yakni Twin Hill dan Stone Garden. (dayu rina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *