NEGARA, BALIPOST.com – Puluhan taruna Angkatan I Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP) Jembrana nampaknya akan kuliah lebih lama di luar kampus mereka di Pengambengan. Pasalnya, sejumlah gedung dan prasarana di Politeknik dibawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini hingga bulan ketiga tahun 2018 ini belum juga rampung.
Padahal proyek pembangunan ini sudah mendapatkan penambahan waktu lantaran hingga batas waktu Desember 2017 lalu, progress baru sekitar 80 persen.
Dari pengamatan di lokasi pembangunan politeknik yang menelan anggaran puluhan miliar rupiah tersebut, masih berlangsung. Bahkan sejumlah gedung yang dibangun bertingkat belum terpasang atap.
Dari informasi di lapangan, total lahan yang dipergunakan untuk pusat pendidikan ini kurang lebih seluas 19 hektar. Saat ini pengerjaan dilakukan serentak di masing-masing gedung. Hanya di sisi luar yakni lapangan yang nampak sudah rampung.
Sebelumnya dari papan informasi proyek yang tertera di depan Direksi Kit, tidak disebutkan nilai anggaran dengan nomor kontrak SP.371/PPK.PUSDIK/PL.423/IX/2017. Pekerjaan dengan kontraktor PT Sartonia Agung tersebut hanya tertera waktu pelaksanaan 94 (hari kalender) dan waktu pemeliharaan 180 (hari kalender).
Sementara itu dari pihak Politeknik mengaku belum mengetahui. Misbah dari Politeknik mengaku belum mengetahui terkait keterlambatan pengerjaan ini. Pihaknya meminta agar mengkonfirmasi Agus dari Politeknik yang lebih mengetahui teknis. Namun saat dihubungi, Agus mengaku belum mengetahui pasti progres karena masih berada di Sidoarjo. Lokasi kampus yang saat ini digunakan para taruna di Politeknik KP Pengambengan ini.
Sejak akhir Desember lalu, sebanyak 75 taruna di Poliktenik ini sudah dilantik. Diantaranya 24 orang untuk Prodi (program studi) penangkapan, 25 orang untuk Prodi dibidang pengolahan serta 27 orang untuk bidang Prodi pembudidayaan. Namun lantaran gedung kampus mereka di Pengambengan belum rampung, para taruna angkatan I ini sementara belajar diluar atau kampus lain.
Sejatinya pembangunan ini sudah mengalami keterlambatan sejak akhir tahun lalu. Salah satu pemicunya keterlambatan adalah faktor cuaca dimana di wilayah Pengambangan sering diguyur hujan.
Sementara dari informasi anggaran yang tidak dicantumkan, dari informasi di LPSE Kementerian Kelautan dan Perikanan diketahui nilai pagu untuk pembangunan Politeknik KP, Rp 54 Milyar lebih dengan 89 peserta lelang. PT Sartonia Agung menjadi pemenang tender dengan harga terkoreksi Rp 44,3 Miliar. (surya dharma/balipost)