Nelayan Pantai Ujung memarkir perahunya. (BP/dok)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Selama dua hari terakhir nelayan di Karangasem memilih cuti melaut. Hal itu disebabkan oleh tiupan angin kencang yang diduga dampak dari fenomena posisi matahari di garis katulistiwa. Nelayan memilih tidak meluat untuk menghindari resiko bahaya.

‘’Angin kencang, ombak di tengah laut lumayan tinggi,’’ ungkap Arfan Riadi (35), salah seorang nelayan di Pantai Ujung, Kecamatan Karangasem, Rabu (21/3).

Arfan Riadi mengaku tak berani mengambil resiko karena angin kencang bisa saja membuat jukung terbalik. Untuk mengisi waktu, dia dan nelayan lainnya memilih mempersiapkan perkakas melaut untuk berangkat jika cuaca sudah membaik.

Baca juga:  Ada Sinyal Peningkatan Kasus COVID-19 di Jawa-Bali

Arfan Riadi dan nelayan Pantai Ujung lainnya biasanya meluat sampai ke perairan Lombok. Target utamanya ikan tongkol atau bisa juga ikan dasar yang harganya lebih bagus.

Nelayan lainnya mengatakan tiupan angin kencang sering mengakibatkan terjadinya gelombang tinggi hingga mencapai dua meter lebih. Mereka berharap cuaca segera membaik mengingat menjadi nelayan merupakan pekerjaan utama sebagian besar dari mereka.

Sementara itu berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, cuaca ekstrim merupakan pengaruh dari siklon tropis marcus yang terjadi di Samudra Hindia. Selasa (20/3) arah angin dan kecepatan gerak mengarah ke barat dengan kecepatan 15 knot atau 27 km per jam. Sedangkan Rabu kemarin arah kecepatan angina bergerak menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan 120 knot atau 220 km per jam.

Baca juga:  Sehari di Tengah Laut, Cenik yang Perahunya Terbalik Dihantam Gelombang Ditemukan

Aktivitas di pantai-pantai nelayan lainnya seperti Pantai Jasri dan Pantai Bugbug juga sama. Tidak ada nelayan yang melaut, mereka memilih memarkir jukungnya di tepi pantai. Selain di wilayah perairan, angin kencang juga menyapu wilayah daratan Karangasem. Namun sampai berita ini ditulis petang kemarin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem menyatakan belum ada laporan bencana dampak angin kencang baik pohon tumbang ataupun lainnya. (kmb/balipost)

Baca juga:  Sasih Kedasa, Hasil Tangkapan Nelayan Turun
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *