MANGUPURA, BALIPOST.com – Kapolri Jenderal H. Muhammad Tito Karnavian membuka rapat kerja teknis (Rakernis) Fungsi Lalu Lintas 2018 oleh Koorlantas di Kuta, Kamis (22/3). Kegiatan tersebut dihadiri pejabat Koorlantas, Direktur Lantas seluruh Indonesia dan pakar lalu lintas.
Dalam sambutannya, Jenderal Tito menyampaikan sejak menjabat Kapolri salah satu visi yang ingin digulirkan yaitu perbaikan tingkat kepercayaan publik kepada Polri. Pasalnya di awal 2016, hasil berbagai survei tingkat kepercayaan publik terhadap Polri paling rendah.
Kalau mendapat kepercayaan tinggi, pasti didukung publik dan mendapat power atau kewenangan. “Saya kembangakan konsep Promoter targetnya Polri terpecaya, profesional dan modernisasi,” ungkapnya.
Ada tiga langkah yang harus dilakukan yaitu meningkatkan kinerja sehingga meyakinkan publik mampu menjaga keamanan, mampu menegakan hukum sebagai tugas Polri secara adil. Selain peningkatkan kinerja, perubahan budaya koruptif, kekerasan berlebihan dan arogansi terhadap kekuasaan mengedepankan otoritas dibandingkan perilaku humanis. “Saya tekankan agar melakukan manajeman media, khususnya dalam pembentukan opini publik. Karena 60 persen media massa melapokan apa yang mereka lihat. Saya berusaha membangun manajemen media,” tegas Tito.
Ke depan, kata Kapolri, peran medsos lebih besar pengaruhnya dari media konvensional. Ini fenomena terjadi, sehingga perlu dikelola dengan baik.
“Satu anggota misalnya kapolsek atau wakapolsek mabuk tidur di emperan lalu viral, sudah menutup 400 ribu anggota berbuat baik. Begitu juga sebaliknya. Itulah kekuatan media. Kita menghadapi media konvensional cukup jaga hubungan dengan baik, tapi medsos lebih liar,” ungkapnya. (Kerta Negara/balipost)
Ketfoto
Kapolri menghadiri pembukaan Rakernis Fungsi Lalu Lintas di Kuta.(rah)