Sejumlah krama ngayah di Pura Ulun Danu Batur jelang pelaksanaan karya pujawali ngusaba kedasa, Kamis (22/3). (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Sejumlah persiapan sudah mulai dilakukan krama Desa Pakraman Batur, Kintamani jelang Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur yang puncaknya akan berlangsung 31 Maret mendatang. Sejak seminggu terakhir, krama desa adat setempat baik lanang maupun istri sudah mulai ngaturang ayah yakni dengan membuat rompok, tetaring serta majejahitan.

Panitia Karya Pujawali Ngusaba Kedasa Pura Ulun Danu Batur Desa Pakraman Batur Ketut Sudana ditemui Kamis (22/3) mengatakan kegiatan ngayah jelang karya pujawali ngusaba dilaksanakan secara bergilir oleh krama. Dari 24 banjar yang ada di Desa Pakraman Batur, dalam sehari ada 3-4 banjar yang ngayah bergiliran dari pagi hingga sore. Kegiatan ngayah juga diikuti umat keturunan Tionghoa di Kintamani.

Baca juga:  Karya Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur Digelar Dua Minggu

Sudana mengatakan, sebelum dimulainya persiapan karya pihaknya juga sudah menyampaikan pemberitahuan kepada semua lembaga baik pemerintah maupun swasta di seluruh Bali. Selain menyampaikan terkait dudonan karya, disampaikan juga harapan untuk ikut ngayah bersama. “Subak- subak seluruh Bali juga sudah kami sampaikan pemberitahuan,” ujarnya.

Dijelaskan Sudana sesuai dudonan karya, persiapan karya pujawali Ngusaba Kedasa sudah dimulai sejak Rabu (14/3) dengan menggelar nancep rompok. Selanjutnya pada Minggu (25/3) mendatang, akan dilaksanakan prosesi nanceb sunari, mepengalang, ngingsah, netegang, nyuci, nunas tirta, dan ngeker dewasa.

Pada Kamis (29/3), dilanjutkan dengan menggelar wali di merajan agung Dalem Bukitan (Kanginan) dan Dalem Bukutan (Kawanan), Ida Bhatari Katuran Bhakti Pengodal lan katuran nyejer lan katuran pesucian serta ngadegang bagia pula kerti dilanjutkan dengan melaspas bagia pula kerti. Keesokan harinya pada Jumat (30/3) akan dilaksanakan prosesi ida bhatara-bhatari ring merajan agung katuran bhakti penganyar, bhakti mainoman dan mapepada serta melaspas wewalungan suku pat (catur pada) dan suku kalih (dwi pada).

Baca juga:  Dari Bade Palebon Ida Cokorda Pemecutan XI hingga Hanya 1 Kabupaten Laporkan Warga Terjangkit

Tepat pada purnamaning kedasa Sabtu (31/3) yang merupakan puncak pujawali ngusaba kedasa, dilaksanakan prosesi pepada agung yang dimulai pada pukul 14.00 wita dilanjutkan dengan Ida Bhatari katuran pujawali ring tengahing dalu pada pukul 24.00 wita. Keesokan harinya pada Minggu (1/4) dilaksanakan prosesi bhakti wayon agung mapepada penek. Dilanjutkan dengan bhakti Wayon Alit yang prosesinya meliputi bhakti maider gita, bhakti penebeng/maican-ican, bhakti ngabuangin pada Senin (2/4) mendatang.

Selanjutnya dari Selasa (3/4) hingga Rabu (11/4) dilaksanakan upacara bhakti penganyar yang dimulai dari Kabupaten Karangasem, Klungkung, Kota Denpasar, Badung, Tabanan, Jembrana, Buleleng, Gianyar dan Bangli. Pada Kamis (12/4) dilaksanakan bhakti pengayar prawartaka karya dilanjutkan dengan bhakti penyideb ida bhatari pada Jumat (13/4).

Baca juga:  Gubernur dan Wagub Bali Turut "Ngayah" di Puncak Karya Panca Wali Krama di Pura Besakih

Adapun prosesi yang dilaksanakan dalam bhakti penyideb Ida Bhatari yakni bhakti pepranian, baris perang-perangan, metiti suara, nuwek bagia pula kerti, praline sampian, bhakti petetingkeb, mendem bagia pula kerti serta Ida Bhatari ngeluhur/mesineb.

Keesokan harinya pada Sabtu (14/3) dilaksanakan prosesi lunga ke Pura Dalem Balingkang. Rangkaian Karya Pujawali Ngusaba Kedasa diakhiri dengan prosesi Bhakti petetami/ngantukang Ida Bhatara/Bhatari Lingsir mewali ring jawi/jagat Kresna Jambu Dwipa pada Minggu (15/4) sore. (dayu rina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *