Ilustrasi. (BP/dok)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Hujan deras disertai petir Kamis (22/3) menelan korban jiwa. Jro Mangku Putu Laba (60), warga Dusun Yeh Anakan, Desa Banjar Asem, Kecamatan Seririt ditemukan tergeletak lemas.

Diduga, korban yang sehari-hari sebagai pemangku Pura Segara Yeh Anakan itu disambar petir saat hujan deras sejak pukul 19.00 Wita. Informasi dikumpulkan di lapangan menyebutkan, sebelum kejadian korban pergi ke sawahnya untuk mengusir burung di sawah (mepuah-red) sekitar pukul 16.00 Wita.

Ketika hujan deras, korban diduga berteduh di tempat yang biasa digunakan untuk tempat beristirahat. Mengetahui korban tidak kunjung kembali ke rumah, anaknya  Gede Mas Pariawan kemudian berusaha menyusul ke sawah untuk memastikan keberadaan ayahnya.

Baca juga:  Pinjaman PEN Kesempatan Luar Biasa, Gubernur Koster Beberkan Alasannya

Tidak disangka, Pariawan menemukan ayahnya tergeletak karena tersambar petir. Dia pun panik dan berusaha minta tolong untuk membantu membawa korban ke Rumah Sakit Santi Graha di Desa Sulanyah, Kecamatan Seririt. Korban sempat dirawat, tetapi karena luka serius yang dialami membuat nyawanya tidak tertolong.

Sementara itu saat ditemukan tubuh korban sudah lemas. Sejumlah luka mirip bekas terbakar ditemukan di tubuh korban. Bahkan, pakaian yang dikenakan korban juga seperti terbakar. Diduga, luka dan pakaian yang mirip terbakar itu, korban disambar saat beristirahat di lokasi itu.

Baca juga:  Masih Ada Dua Orang Jaringan Makelar Kasus di Buru Polisi

Di hari yang sama, petir juga mengakibatkan seorang korban meninggal dunia. Korban itu adalah Made Wista (50) warga Dusun Celuk Buluh, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng.

Berdasarkan laporan anggota Babinsa Desa Kalibukbuk Sertu Made Yudiasa menyebut, sebelum kejadian korban sedang istirahat di tempat pembakaran batu bata miliknya. Tidak disangka, petir menyambar sekitar pukul 18.00 Wita. Sambaran petir itu mengenai tubuh korban hingga lemas dan tidak sadarkan diri.

Baca juga:  Gelombang Pasang Luluh Lantakkan Puluhan Warung di Pantai Penimbangan

Kejadian ini kemudian diketahui oleh rekannya Putu Kayun (48) warga Dusun Celuk Buluh, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng. Saat ditemukan, tubuh korban sudah lemas dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kertha Usada, Singaraja. Sayang, karena luka pada dada, membuat nyawanya tidak tertolong dan dokter menyatakan korban meninggal dunia. (Mudiarta/balipost)

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *