Banjir melanda Buleleng setelah beberapa jam diguyur hujan deras, Kamis (22/3). (BP/mud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Hujan deras melanda hampir seluruh kawasan di Kota Singaraja Kamis (23/3). Akibatnya, banjir kembali terjadi di sejumlah tempat. Ketinggian air rata-rata di atas lutut orang dewasa.

Selain di kawasan pemukiman, banjir juga merendam ruas jalan protokol, hingga memicu kemacetan arus lalulintas. Hujan mulai melanda Kota Singaraja sekitar pukul 19.00 Wita. Hujan deras disertai petir berlangsung sekitar pukul 21.00 Wita.

Sejak hujan deras itu sejumlah kawasan pun dilanda banjir akibat meluapnya air yang tidak tertampung di saluran air. Seperti banjir mulai di Jalan Ahmad Yani Barat, Kelurahan Banyuasri hingga di pertigaan menuju Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng. Di jalan ruas jalan ini rata-rata ketinggian air di atas lutut orang dewasa.

Baca juga:  Imbas Banjir Bandang Jembrana, Pelabuhan Ketapang Padat

Akibatnya, kemacetan pun tidak terhindarkan. Bahkan, sejumlah pengendara yang nekat menerbosos banjir kendaraanya mogok.

Seoran warga yang kebetulan berjualan di pinggir Jalan Ahmad Yani menuturkan, air mulai meluber ke badan jalan sejak hujan turun. Air ini meluap karena saluran air di pinggir jalan tidak mampu menampung air hujan. “Hujan deras sekali mungkin karena saluran air ke sawah itu tidak mampu menampung jadi airnya meluap. Paling dalam itu di pertigaan menuju ke Desa Pemaron,” kata warga tadi.

Baca juga:  Dua Wilayah Ini, Sumbang Tambahan Pasien COVID-19 Meninggal

Sementara itu, banjir juga terjadi di beberapa titik di Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng. Air dari arah selatan mengalir deras hingga merendam badan jalan mulai dari perempatan Desa Panji dan Desa Baktiseraga.

Air dari arah selatan in mengalir deras dengan ketinggian selutut orang dewasa. Beberapa pengendara pun terpaksa mencari jalan alternatif, karena kawatir kalau menerobos akan terjabak banjir. Sampai maam kemarin, air yang merendam sejumlah badan jalan mulai surut. Ruas jalan yang sempat terendam banjir masih licin karena tertutup pasir atau krikil yang dihayutkan saat banjir.

Baca juga:  Sengketa Tanah di Guwang, Penggugat Minta Sidang PS Tidak Dilaksanakan

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Ketut Sensus mengatakan, hingga malam pihaknya telah menerima laporan banjir hingga pohon tumbang. Secara pasti kerusakan akibat banjir masih diinventarisir. “Kami tugaskan personel untuk memantau situasi sambil membantu evakuasi warga yang terjebak banjir. Banjirnya sporadis terjadi di mana-mana dan paling parah itu di sepanjang Jalan Ahmad Yani dan Baktiseraga, Pemaron, dan sekitarnya,” sebutnya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *