Instalasi save carik yang berdiri di hamparan sawah Banjar Tegenungan, Desa Kemenuh, Sukawati.(BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Tingginya gempuran investor untuk alih fungsi lahan pertanian kini terjadi di seputaran Banjar Tegenungan, Desa Kemenuh, Sukawati. Sejumlah warga yang geram dengan kondisi ini pun mendirikan instalasi di tengah sawah dengan tulisan “Save Carik”.

Kelian Tegenungan, Gusti Raka mengatakan kawasan di desa kelahirannya yang dulunya tergolong hijau itu, kini memang mulai dimasuki investor. Terbukti akomodasi pun banyak berdiri terselip di tengah sawah. Instalasi “Save Carik” yang dibuat oleh seorang live guard air terjun Tegenungan itu, dipasang sudah sekitar sebulan lalu. “ Pemasangan oleh warga Tegenungan itu sudah berlangsung sebulan lalu, “ tegasnya.

Baca juga:  Terkait Pembelajaran Tatap Muka, Ini Kata Kadisdikpora Bali

Instalasi Save Carik tersebut berarti melindungi carik atau sawah. Instalasi itu juga dilengkapi dengan tambahan pemasangan rambu Back To Natural dan Free Lifi (ular). Rambu warna hijau itu ditempel di batang pohon kelapa.Instalasi itu bisa dilihat jelas di Jalan Raya Tegenungan-Jalan Desa Sukawati Gianyar. Tepatnya, di sebelah utara objek wisata air terjun Tegenungan. Instalasi itu menghadap barat jalan seolah menyapa pengunjung yang melintas.

Baca juga:  Investor Pasar Modal RI Didominasi Generasi Muda

Gusti Raka menilai, dengan munculnya Perda tentang Pungutan, kini desa tidak bisa lagi memungut dengan maksud melindungi wilayahnya. Menurutnya karena ada Perda itu, seolah-olah investor dengan leluasa membangun vila. Dulu, kata Raka, saat belum ada Perda mengenai aturan memungut, desanya memiliki awig-awig yang sangat ketat mengenai pembangunan. “ Dengan awig-awig tersebut, sawah bisa terlindungi. Awig sangat keras memungut retribusi, tapi sekarang dengan adanya aturan memungut, itu dianggap pungutan liar,” keluhnya.

Baca juga:  Tambahan Korban Jiwa COVID-19 Hari Ini Seluruhnya dari Zona Merah

Diungkapkan kini di wilayah tersebut memang terhampar sawah dan ladang. Beberapa lahan terdapat vila. Juga ada tanah kapling. Juga tampak ada bangunan rumah di tengah sawah dengan tulisan dijual. (manik astajaya/balipost)

BAGIKAN

1 KOMENTAR

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *