Desa wisata
Membajak sawah atau metakap merupakan salah satu fasilitas wisata di Desa. (BP/san)

TABANAN, BALIPOST.com – Setiap desa di Tabanan terus didorong untuk menggali dan memaksimalkan pemanfaatan potensi yang dimiliki. Tidak hanya pembentukan Bumdes, Tabanan juga mendorong desa untuk menjadi desa wisata.

Tahun 2018 ini, akan ada empat desa lagi yang menuju desa wisata. Sehingga nantinya Tabanan memiliki 20 desa wisata dari sebelumnya 16 desa wisata.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan, I Made Yasa, mengungkapkan pembentukan empat desa wisata di tahun 2018 ini bekerjasama dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Adapun pengembangan empat desa wisata ini disebut Nekosake atau kumpulan desa penghasil nira, coklat, dan kelapa.

Baca juga:  Tabanan Tampilkan Empat Kesenian di Anjungan Bali TMII Jakarta

Yasa menjelaskan desa yang memiliki komoditi pertanian tersebut akan dibantu produksi dan pengembangannya yang disandingkan dengan sektor pariwisata. Program tersebut bersinergi dengan semua OPD dan Kementrian Pariwasata.

Program pengembangan desa wisata melalui Nekosake ini akan dikembangkan di Desa Wanagiri, Desa Sanda, Desa Lumbung Kauh, dan Desa Munduk Temu. Mengenai gambaran pengembangan Nekosake ini, Yasa mengambil contoh di  Desa Munduk Temu Pupuan.

Baca juga:  Berjam-jam Terombang-ambing, Dua Nelayan Nusa Penida Selamat

Di desa ini  nantinya akan dikembangkan sentra produksi pertanian dari pengembangan bibit, pemeliharaan, pengepakan hingga pemasaran ke sektor pariwisata. Pertanian di desa wisata ini akan disenergikan dengan pengembangan sektor pariwisata, sehingga dari pengembagan tersebut akan berdampak pula pada penyerapan tenaga kerja, hingga mengurangi kemiskinan.

Terkait mewujudkan program ini, tahun 2018 ini pihak Dinas Pariwisata sudah mulai melakukan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM). “Pelatihan sudah berjalan. Nantinya seiring perkembangan terkait kebutuhan di lapangan akan dibantu dan didampingi oleh pemerintah,” ujarnya.

Baca juga:  Desa Wisata sebagai Paradigma Baru Pariwisata

Pihak Dinas Pariwisata selain mengembangkan empat desa wisata baru di tahun 2018 juga terus melakukan upaya peningkatan SDM dan potensi untuk desa wisata yang sudah terbentuk. “Kami juga akan terus dorong melalui kegiatan promosi pariwisata, sehingga pengembangan sektor pariwisata di Tabanan semakin jadi daya tarik bagi kalangan wisatawan yang datang ke Bali,” tegasnya. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *