Tolak
Masyarakat Bali dari berbagai elemen mengelar aksi damai Tolak Reklamasi Teluk Benoa di Renon, Denpasar, Selasa, 24 Oktober 2017. Untuk mendulang suara rakyat di Pilgub Bali, tolak reklamasi Teluk Benoa menjadi jualan politik paslon. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – ForBALI (Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa) bersama Pasubayan Desa Adat/Pekraman Tolak Reklamasi Teluk Benoa kembali menggelar parade budaya tolak reklamasi Teluk Benoa di kawasan Renon, Denpasar, Sabtu (24/3). Rencana reklamasi yang akan dilakukan di Teluk Benoa diyakini sebagai sebuah proyek yang bersifat eksploitatif dan akan menghancurkan tatanan ekologi Bali.

Terlebih lagi, hasil riset terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan dipublikasi di jurnal internasional Regional Studies in Marine Science (2018), menyimpulkan bahwa reklamasi Teluk Benoa memicu degradasi lingkungan secara drastis dari aspek fisik, kimia, dan biologi.

Baca juga:  Lagarde ke Lombok, Serahkan Bantuan Rp 2 Miliar

Berdasarkan simulasi arus tahun 2018 dengan menempatkan pulau-pulau kecil reklamasi di Teluk Benoa, reklamasi tersebut menyebabkan terjadinya pelambatan arus yang justru dapat memicu sendimentasi dan pendangkalan di Teluk Benoa. Reklamasi Teluk Benoa juga mengakibatkan terganggunya habitat organisme yang biasa mencari makan di Teluk Benoa dan mengganggu keseimbangan ekosistem.

Jika Bali masih menjadikan wisata bahari sebagai salah satu icon pariwisatanya, dengan mempertimbangkan dampak tersebut, maka sudah sepatutnya rencana reklamasi Teluk Benoa tidak dilakukan.

Baca juga:  Dari Bus Tabrak Belasan Kendaraan hingga Lakalantas Bus di Baturiti

Seperti biasa, aksi dimeriahkan pula oleh penampilan dari musisi  yang selalu konsisten menolak reklamasi Teluk Benoa. Kali ini hadir PUNK REFORMASI serta pertunjukan budaya dari basis-basis Tolak Reklamasi Teluk Benoa. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *