DENPASAR, BALIPOST.com – KSU Krama Bali (KKB) menggelar RAT (Rapat Anggota Tahunan) tahun buku 2017 pada Sabtu (24/3) di Wantilan Gedung Pers Bali K. Nadha. Hadir dalam RAT tersebut, Sekretaris Dinas Koperasi Provinsi Bali.
RAT tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban pengurus dan pengawas kepada anggota. Selain itu juga diluncurkan KKB-Net.
Ketua Pengurus KSU Krama Bali Drs. ABG Satria Naradha mengatakan RAT tahun buku 2017 merupakan rapat yang ke-13. Hal tersebut merupakan komitmen terhadap ajeg Bali dengan membentuk benteng pertahanan dan bergerak maju untuk membangun ekonomi kerakyatan bagi masyarakat. “Pelaksanaan RAT yang ke-13 ini adalah bukti bahwa KKB dikelola secara professional berkat dukungan masyarakat Bali pada umunya dan anggota pada khususnya,” ujarnya.
Dikatakan di 2018 dan ke depan, pihaknya akan komit dalam memajukan koperasi serba usaha tersebut. Selain itu, untuk memajukan perekonomian masyarakat Bali, pihaknya juga berharap anak-anak muda atau generasi muda juga ikut memajukan koperasi. “Kami bersyukur KKB berhasil bertahan meskipun dalam kondisi ekonomi yang saat ini,” ucapnya.
Dukungan pengusaha-pengusaha juga sangat penting dalam memajukan KKB. Apalagi jika ada kerjasama diantara keduanya. Kerjasama tersebut dapat semakin meningkatkan koperasi dan ekonomi kerakyatan pada umumnya.
Ketua Badan Pengawas KKB Ida Bagus Teddy Prianthara mengaku cukup bangga dengan pelaksanaan RAT ke-13 ini. Pasalnya, dari hasil audit independen, KKB mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian. “Artinya di setiap pos-pos yang diaudit dan dilaporkan tersebut diyakini kewajarannya karena didukung dengan bukti yang sah dan valid,” tegasnya.
Opini tersebut merupakan penilaian tertinggi dari akuntan publik. Indikatornya yakni aspek akuntasinya telah memenuhi prinsip-prinsip akuntansi secara umum. Selain itu juga pengendalian internal cukup baik.
Salah satunya dilihat dari sisi organisasi, yaitu adanya pembagian kerja yang cukup baik dan transparansi pengurus. “Artinya dalam hal ini tidak ada batasan yang dilakukan oleh manajemen atau pengurus saat kami sebagai akuntan publik melakukan pemeriksaan,” tegasnya.
Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Gusti Ayu Ambari mengaku sangat mengapresiasi RAT yang dilaksanakan. Karena RAT merupakan salah satu ciri dari koperasi sehat.
Dari RAT dapat diukur perkembangan koperasi itu sendiri dan apakah telah berjalan dengan baik. “Nah untuk di KKB tahun buku 2017 sudah diaudit akuntan publik dan itu merupakan nilai tambah karena hasil audit wajar tanpa pengecualian. Ini adalah salah satu ciri bahwa koperasi ini sehat,” tegasnya usai pelaksanaan RAT.
Lebih dari itu, KKB telah berkomitmen untuk memajukan ekonomi kerakyatan, salah satunya mengembangkan UKM. “Sudah terbukti KKB bergerak di sektor itu (ekonomi kerakyatan). Saya lihat KKB juga komit karena sudah bekerjasama dengan mahasiswa untuk menumbuhkan wirausaha baru. Itu juga merupakan saran dari Dinas Koperasi dan UKM,” imbuhnya.
KKB memiliki beberapa unit usaha. Yaitu unit simpan pinjam (USP), jasa dan perdagangan/store. Unit usaha simpan pinjam dan jasa lebih dulu berjalan. Begitu juga unit usaha perdagangan.
Namun pada unit usaha perdagangan, KKB melakukan pengembangan. Selain menambah toko milik sendiri dan sistem kerjasama dengan nama Bali Mart, juga membuat jaringan distribusi untuk memasarkan barang dagangan ke warung, toko, minimarket milik anggota. Hingga saat ini telah ada 5 toko Bali Mart yang berlokasi di Denpasar dan Badung. (Citta Maya/balipost)