TABANAN, BALIPOST.com – Sebagai tindak lanjut terjadinya kasus gigitan anjing rabies di kecamatan Tabanan, digelar eleminasi selektif di tiga banjar yaitu Banjar Delod Peken sebagai ring merah atau lokasi terjadinya gigitan anjing rabies serta dua banjar terdekat lainnya yaitu banjar Taman Sari dan Banjar Pangkung, Sabtu (24/3).
Dari eleminasi selektif yang menurunkan tim dari Propinsi, Dinas Pertanian serta UPTD di beberapa kecamatan ini tereleminasi 55 ekor anjing yang berstatus liar atau diliarkan pemiliknya.
Kepala UPTD Peternakan Tabanan, I Ketut Muria, Minggu (25/3) mengatakan dalam proses eleminasi jika dilihat dari segi medan, di tiga banjar tersebut tidaklah sesulit medan di kecamatan lain seperti Baturiti, Selemadeg atau Pupuan yang banyak kebun maupun lahan pertanian.
‘’Secara umum wilayah kecamatan Tabanan dari segi geografis jika melakukan eleminasi selekfif seperti ini tidak sesulit kecamatan lain.’’ ujarnya.
Namun, meski medannya tidak sulit, namun untuk menemukan populasi anjing liar ini secara keseluruhan cukup sulit. Sebab dari segi populasi keberadaan anjing liar di Tabanan cukup tinggi. Ini dikarenakan di kecamatan Tabanan, tempat mencari makan bagi anjing liar banyak tersedia seperti pasar maupun tempat sampah. Disamping itu, banyak orang yang membuang anjing yang tidak diinginkan ke tempat-tempat tersebut.
Menurut Muria, selain pasar dan tempat sampah, lokasi yang sering menjadi tempat pembuangan anjing adalah kuburan. ‘’Ada lokasi kuburan di Tabanan yang luas wilayahnya. Meski sudah ada beberapa yang dieleminasi di tempat tersebut, diyakini masih adayang tersisa,’’ jelasnya.
Karenanya, Muria berharap masyarakat tidak kendur terhadap masalah rabies. Ia tetap menghimbau bagi masyarakat yang memelihara anjing untuk selalu rutin memvaksin anjingnya dan tidak meliarkan atau mengkandang anjing peliharaannya tersebut.
Sementara untuk 55 ekor anjing yang dieleminasi kata Muria pihaknya menguburkannya di hutan kota Tabanan. Untuk rencana eleminasi tahap ke II menurutnya masih dalam koordinasi. ‘’Sedang dikoordinasikan apakah akan ada eleminasi tahap II. Pada eleminasi kemarin tidak ada vaksinasi.Tetapi akan ada sosialiasi kembali mengenai rabies di masyarakat,’’ paparnya. (wira sanjiwani/balipost)