Petugas mengangkut sampah kiriman di pantai barat Badung. (BP/ist)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Jumlah sampah kiriman mengalami peningkatan hingga dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Kondisi ini terjadi selama angin munson barat.

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, Eka Merthawan, tahun-tahun sebelumnya sampah kiriman sepanjang 12 km di bentangan pantai barat Badung hanya terjadi selama tiga bulan. Titik sampah kayu kiriman yang terparah, dikatakan terjadi di Pantai Kuta dan Seminyak. Sementara untuk sampah plastik, terbanyak terjadi di Pantai Kedonganan dan Pantai Jimbaran.

Dijelaskannya, sampah kiriman tahun ini yang berhasil dibersihkan mencapai 10.500 ton atau setara dengan 2.400 truk pengangkut. Sedangkan, untuk tahun sebelumnya, jumlah sampah kiriman hanya mencapai 5.000 ton.

Baca juga:  Dari Penertiban WNA Rampas Lahan Usaha Warga Lokal hingga Sepeda Listrik Dilarang

Sampah plastik dikatakannya masih banyak, yaitu jumlahnya mencapai 1 persen dari total jumlah sampah yang ditangani. Jumlah 1 persen itu setara dengan 105 ton sampah plastik basah, dan sisanya sampah organik. Tahun sebelumnya sampah plastik hanya mencapai 0,5 persen saja dari total sampah yang tertangani.

Dikatakannya, sampah kiriman itu sebagian besar sudah diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung. Hanya sebanyak 1.200 ton yang belum terangkut yang tersebar di 6 STO sementara. “Sisa 1.200 ton sampah yang belum terangkut ke TPA. Rencananya Senin besok (hari ini-red) kami tuntaskan itu semua. Kami menggunakan 30 truk dan tiga unit loader,” katanya, Minggu (25/3).

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Naik

Akibat peningkatan sampah kiriman tersebut, pihaknya mengaku menyiapkan sebanyak 700 personel untuk standby setiap harinya di pantai yang terdampak sampah kiriman. Selama menangani sampah kiriman, ada beberapa kendala yang dihadapi. Seperti kecepatan penanganan akibat kurangnya personel, dan juga minimnya peralatan.

“Melihat fenomena sampah yang terjadi, untuk dapat bekerja maksimal , dibutuhkan alat berat tambahan yaitu 9 unit loader dan 25 unit truk. Sedangkan untuk personil dibutuhkan tambahan 75 orang dan alat sedot pasir 10 unit,” pungkasnya

Baca juga:  Gubernur Koster Menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Jadi Ke-65 Provinsi Bali

Karena musim sampah diperkirakan sudah berakhir Maret ini maka per 1 April sebanyak 700 orang personil akan kembali bekerja di masing-masing tempat yang telah ditentukan. “Setelah sampah angin munson barat ini kami bersiap lagi menangani sampah kiriman angin timur Mei mendatang. Biasanya yang terdampak sampah kiriman pada angin timur adalah sepanjang Nusa Dua dan Tanjung Benoa dengan bentangan pantai 4 km,” tambahnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *