MANGUPURA, BALIPOST.com – Mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) terus jadi incaran penjahat, baik sindikat asing maupun lokal. Kali ini komplotan asal Pelambang, Sumatera Selatan, Reky Kendra (22) dan Sulaiman (32) ditangkap usai membobol ATM Bank Danamon di Jalan Kediri, Tuban, Kuta, Badung, Rabu (21/3) lalu. Komplotan ini mengaku membobol 15 ATM di wilayah Denpasar, Kuta dan Kuta Selatan.
Kapolsek Kuta Kompol I Nyoman Wirajaya, didampingi Kanitreskrim Iptu Ario Seno, Senin (26/3) mengatakan, pada Senin (19/3) pukul 22.30 Wita, Made Wiantara, karyawan Bank Danamon mendapat informasi jika di ATM tersebut ada yang aneh yaitu lubang kartu (card reder ). Selanjutnya ia datang ke TKP dan mengecek rekaman CCTV dan terekam ada orang tak dikenal memasukan sesuatu alat ke lubang kartu ATM tersebut.
“Alat itu berupa potongan mika yang mengakibatkan nasabah tidak bisa transaksi dan kartu ATM-nya tidak bisa keluar. Selanjutnya kasus ini dilaporkan ke Polsek Kuta,” ujarnya.
Berdasarkan laporan tersebut, tim Opsnal dipimpin Panit Reskrim Iptu Budiartama langsung melakukan olah TKP. Dari keterangan saksi-saksi, petugas mendapat informasi terkait sepeda motor milik pelaku yang dilihat saat memasang alat pengganjal di mesin ATM tersebut.
Dari ciri-ciri sepeda motor tersebut, tim mendapat informasi tempat tinggal pelaku di Melati View hotel di Jalan Kartika Plaza Gang Melati, Kuta, kamar nomor 11. Selanjutnya pada Rabu (21/3) pukul 10.40 Wita, polisi menangkap pelaku di kamarnya.
Saat penggeledahan di kamar pelaku, polisi mengamankan barang-barang yang gunakan saat beraksi. Barang bukti tersebut diantaranya empat kartu ATM BNI, satu kartu ATM Bank HSBC Primier, 13 lembar struk transaksi, empat 4 sim card sudah terpakai, satu memory card, satu tang, dua obeng, dua lem G, satu isolasi doble tip, satu potongan gergaji besi, lima potongan mika, enam stiker call centre palsu BNI, delapan stiker call centre palsu Bank Mandiri, tujuh stiker call center palsu ATM Link dan uang Rp 200 ribu.
Hasil pemeriksaan, pelaku mengaku melakukan aksinya di wilayah Kuta, Jimbaran, Denpasar dan Nusa Dua. Sasaranya ATM BNI, Mandiri dan Danamon. Selain di Bali, komplotan ini juga beraksi di Jakarta.
Modusnya, pelaku mencari mesin ATM yang tidak banyak aktivitas warga. Setelah memasang alat tersebut, pelaku memantau mesin ATM tersebut dari jarak tidak terlalu jauh.
Pelaku yang memantau di sekitar TKP, langsung menghampiri korban sedang panik dan berpura-pura menanyakan masalahnya. Saat korban bilang kartu ATM-nya tertelan, pelaku menyuruh korbannya untuk menghubungi nomor call center palsu yang ada ditempel sana. “Korban langsung menghubungi nomor telepon tersebut dan diterima teman pelaku berinisial Pr berpura2 menjadi pegawai bank. Pr menanyakan identitaa, nomor rekening dan nomor PIN milik korban,” ujar Wirajaya.
Pr menghubungi tersangka Sulaiman dan diberitahu nomor PIN ATM dan rekening milik korban. Setelah korban pergi, Sulaiman mengambil kartu ATM tersebut dan menguras tabungan korban. “Kalau tidak bisa narik tunai, pelaku mentransfer uang korban ke rekeningnya. Pelaku mengaku baru dua bulan beraksi di Bali dan mendapatkan uang hasil kejahatan Rp 75 juta. Kami akan memanggil pihak bank untuk mendata nasabahnya yang jadi korban. Kebanyakan ATM yang dibobol nasabah (bank) lokal,” sebut mantan Kapolsek Ubud, Gianyar ini.(kerta negara/balipost)