BANGLI, BALIPOST.com – Empat pekerja tertimbun longsoran saat memperbaiki jaringan pipa milik PDAM Bangli di Tukad Melangit, Dusun Cingan, Desa Kayubihi, Bangli, Senin (26/3). Kelima korban selamat dari maut. Atas kejadian itu, semua korban dibawa ke RSU Bangli untuk mendapatkan perawatan dari tim medis karena megalami luka-luka akibat terkena material longsoran.
Kelima korban yakni, I Nengah Budiarsa, I Nyoman Mulih (pegawai PDAM), Ketut Dapet, I Nyoman Ariawan dan Putu Karang masih mendapatkan perawatan intensif dari tim medis di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena luka-luka yang dialaminya kelimanya akibat terkena material longsoran.
Sementara satu korban yakni I Nengah Budarsa sampai saat ini masih terbaring belum sadarkan diri. Seorang pekerja I Nengah Budiarga mengungkapkan, kejadian tanah longsor tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 Wita.
Kata dia, tebing yang longsor tersebut tingginya kurang lebih mencapai 100 meteran. Tebing yang longsor itu sisa dari longsoran yang terjadi Jumat lalu.
“Longsor terjadi ketika jam istirahat makan siang. Keempat korban yang terkana longsoran ini kala itu sedang makan di bawah di bekas longsoran sebelumnya. Tepatnya di samping tebing yang longsong sekarang ini. Sementara pekerja lainnya sudah naik ke atas, sehingga tidak terkana material longsoran hanya terkena lumpur akibat longsoran bercampur air terlempar keatas,” ucapnya sembari menyatakan kalau dirinya bersama tukang yang lainnya bekerja memperbaiki jaringan pipa PDAM Bangli sejak Minggu (25/3).
Sementara itu pekerja lainnya Kadek Roi Saputra mengatakan, jumlah tukang yang berkerja memperbaiki jaringan pipa milik PDAM sebanyak 33 orang. Diantaranya, peerja Bali 18 0rang dan Jawa 15 orang. Roi menembahkan, sebelum tebing setinggi 100 meter tebing longsor, sembat ada bongkahan tanah dan pasir berjatuhan sebanyak tiga kali. Namun, keempatnya tetap makan sambil melihat tanah yang jatuh tersebut.
Sedangkan, I Nyoman Ariawan mengaku, saat kejadian dia sedang memperbaiki saluran jaringan PDAM yang tertimbun longsor di Tukad Melangit. Ketika terjadi longsor susulan, dia bersama tiga temannya sedang istirahat makan siang. “Tiba-tiba terjadi longsor susulan sehingga menimbun sekujur tubuh. Untungnya berhasil menyelamatkan diri,”ujarnya.
“Saat tanah jatuh pertama mereka berempat tetap makan sambil melihat tanah yang jatuh. Karena saya tidak membawa nasi, maka saya dan pekerja yang lainnya naik keatas tebing. Dan saat berjalan menuju keatas tebing tiba-tiba langsung longsor dan saya lari untuk menyelamatkan diri agar tidak tertimbun longsor. Setalah diatas saya menanyakan teman-teman kondisi mereka. Karena ada pekerja yang masih dibawah, saya bersama pekerja yang lainnya langsung ke bawah untuk mengecek kondisi mereka,” katanya.
Sedangkan Direktur PDAM I Wayan Gde Yuliawan Askara mengatakan, tukung yang bekerja itu untuk memperbaiki pipa transmisi yang rusak tertimbun longsor pada Jumat (23/3). Dan tukang baru mulai bekerja untuk memperbaki pipa tersebut mulai Minggu (25/3).
“Dikira sudah aman, makanya tukang mau bekerja. Tapi kenyataannya tebing yang berada di samping bekas longsoran sebelumnya yang longsor. Namun, kami tetap bersyukur karena semua pekerja selamat dari maut. Kalau pas tukan semua sedang bekerja di bawah tebing yang losngsong mungkin lain lagi cerintanya,” ucap Yuliawan sembari menyatakan, untuk biaya pengobatan korban akan ditanggung oleh PDAM.
Dia menjelaskan, pipa yang rusak tertimbun longsor panjangnya mencapai 200 meter. Menyusul terjadinya kejadian ini, pihaknya bakal mencari lokasi yang lain untuk menaruh jaringan pipa. “Jelas kita akan mencari tepat yag lebih aman. Dan tidak mungkin lagi disana,” tegasnya.
Wadir Pelayanan RSU Bangli, I Ketut Darmaja mengungkakan, keempat korban sudah mendapatkan perawatan secara intensif dari petugas medis. Korban yang tertimbun mengalami luka luka di telingan, paha, mata, siku pelipis dan betis. “Untuk korban Budiarsa masih pingsan. Dia mengalami luka pada leher dan bibir. Semoga cepat sadar,” kata Darmaja.(eka prananda/balipost)