BANGLI, BALIPOST.com – Belasan siswa SDN 2 Abuan, Kecamatan Susut, dilarikan ke IGD RSU Bangli usai mengonsumsi sosis dan nuget yang mereka beli di kantin sekolah, Senin (26/3). Korban dibawa ke IGD oleh guru dan orang tua masing-masing lantaran mengalami gejala keracunan seperti mual, pusing dan muntah.
Menurut keterangan beberapa guru, ditemukan adanya ulat pada sisa makanan dan muntahan siswa yang mengalami gejala keracunan.
Berdasarkan data yang dihimpun, total jumlah siswa SDN 2 Abuan yang dilarikan ke IGD RSU Bangli karena mengalami gejala keracunan sebanyak 14 orang. Mereka yakni Sang Nyoman Sugiarta, Sang Ketut Juniarta, Ananda Tika Pradewi, Putu Ayu Pradewi, Dewa Nyoman Juni Pranata, Ida Bagus Pradipta Putra, Luh Kadek Ayu Sintia Weda Yanti, Ida Ayu Anintya Santika Darma, Sang ayu Juniawan, Arya Wiguna, AA Gde Eka Aditya Wibawa, Pande Suryawan Atmika, Kadek Sangging Agus Ari dan Putu Nia Pebriyanti.
Berdasarkan pantauan di IGD RSU Bangli, belasan siswa SDN 2 Abuan yang mengalami gejala keracunan tampak lemas. Sesekali mereka mengeluh mual. Oleh petugas medis, para siswa tersebut langsung diberikan penanganan.
Salah seorang orang tua siswa Sang Ayu Nyoman Ayu menuturkan kedua anaknya yakni Sang Nyoman Sudiarta dan Sang Ketut Juniarta dilarikan ke IGD RSU Bangli oleh guru tempat anaknya bersekolah sekitar pukul 10.00 wita. Kedua anaknya yang masing-masing masih duduk di kelas VI dan II tersebut dibawa ke rumah sakit lantaran mengalami gejala mual, pusing dan muntah-muntah setelah memakan sosis yang dibeli di kantin sekolah ketika jam jam istirahat.
Sebagaimana pengakuan anaknya, saat sosis yang dibeli lengkap saos tersebut dimakan, muncul ulat yang keluar dari jajanan tersebut. Bahkan ulat tersebut sempat menempel di mulut anaknya.
Sementara itu, salah seorang guru SDN 2 Abuan yang mengantar siswa ke IGD RSU Bangli, Ida Ayu Putu Suartini menjelaskan kronologis kejadian keracunan yang menimpa belasan siswanya tersebut bermula saat jam istirahat. Beberapa dari siswa saat itu membeli jajanan sosis dengan saos yang dijual oleh pedagang kantin.
Tak berapa lama kemudian setelah memakan sosis tersebut tiga orang siswa mengeluhkan mual dan pusing. Oleh pihak sekolah, ketiga anak itu langsung dibawa ke puskesmas. Namun karena kondisinya lemas, oleh pihak puskesmas ketiga siswa tersebut termasuk 11 siswa lainnya yang mengalami gejala serupa akhirnya dirujuk ke RSU Bangli untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Ditambahkan guru lainnya Nengah Suara, berdasarkan hasil pengecekan yang dilakukan pihak sekolah terhadap sisa sosis dan saos yang dijual pedagang kantin, ditemukan adanya ulat yang menempel pada jajanan tersebut. Bahkan temuan itu sempat direkamnya menggunakan handphone.
Ketua Komite SDN 2 Abuan Wayan Sudiarsa mengatakan atas kejadian ini pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kantin di SDN 2 Abuan. Pihaknya juga akan menyarankan agar kantin di sekolah tersebut mengurangi penjualan makanan siap saji.
Sementara, Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi saat dikonfirmasi terpisah mengatakan berdasarkan laporan yang diterimanya, hingga sore kemarin 14 orang siswa yang sempat mendapat penanganan di IGD RSU Bangli sudah dipulangkan. Mereka dipulangkan setelah diobservasi petugas medis.
Dia juga mengatakan bahwa untuk mengetahui secara pasti penyebab keracunan, petugas kepolisian telah mengambil sejumlah sampel dari kantin sekolah berupa sisa nuget, botol tempat saos, serta sisa muntahan siswa. Sisa sampel tersebut selanjutnya akan dibawa petugas ke Labfor untuk diperiksa. (dayu rina/balipost)