Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (Romi) bersalaman dengan Hasto Kristianto saat melakukan silaturahmi. (BP/ist)

JAKARTA, BALIPOST.com – Dalam rangka konsolidasi politik menjelang Pilpres 2019, partai-partai pendukung bakal calon presiden peraga Joko Widodo (Jokowi) makin mengintensifkan komunikasi politik. Salah satu pembahasan yang diseriusi ke depan adalah pembentukan tim bersama untuk membicarakan berbagai isu diantaranya soal penjaringan dan penentuan calon wakil presiden Joko Widodo untuk Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

“Kami membentuk tim bersama, untuk melakukan kajian-kajian bersama dan langkah-langkah operasional bersama sesuai dengan ruang lingkup dan segmen pemilih masing-masing partai yang juga memiliki kesejarahan,” kata Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai silaturahmi dengan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (Romi) beserta jajaran DPP PPP di Kantor DPP PPP di Jl. Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/3).

Baca juga:  Kebijakan Pembatasan Kunjungan Wisatawan Karena Tingkat Penyebaran Covid-19

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan PDIP beserta partai yang sudah menyatakan mendukung pencapresan Jokowi menyepakati pembahasan calon wakil presiden untuk Jokowi diputuskan usai pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018. Dia mencontoh, kerjasama PDIP dengan PPP dalam pemenangan pilkada di Jawa Tengah dimana PDI-P dan PPP berkoalisi dengan mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin.

Hasto mengatakan, komunikasi politik akan terus dilakukan PDIP. Sebelumnya, Hasto mengatakan dirinya mewakili Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga sudah bersilaturahmi ke DPP Partai Golkar, pekan lalu. Ketika itu, Ketua Umum Partai Golkar menyapakati keputusan menentukan cawapres Jokowi akan dilakukan setelah pilkada usai.

Baca juga:  Mahayastra Siap Hadapi KIM Maupun Kotak Kosong

Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengatakan tim bersama dibentuk untuk menjaring cawapres Jokowi yang bisa diterima semua partai pengusung. “Tim yang akan dibentuk untuk menjaring cawapres Jokowi. Disepakati urusan cawapres setelah pilkada selesai, karena saat ini beberapa partai koalisi berbeda pandangan,” kata Romi.

Menurut Romi, penundaan pembahasan cawapres Jokowi hingga pilkada usai tidak akan mengganggu konsolidasi koalisi partai pendukung Jokowi. “Toh waktunya panjang sampai Agustus. Jarak pilkada dengan pendaftaran pilkada juga cukup lama, masih kurang lebih 1,5 bulan,” kata Romi.

Baca juga:  Mandia Mundur dari PDIP 

Romi mengatakan tim bersama yang akan dibentuk koalisi partai pendukung Jokowi nanti, bukan hanya membicarakan cawapres untuk Jokowi semata. “Tentu bukan hanya membahas tentang Cawapres. Karena kita bicara tentang kepentingan bangsa yang lebih luas. Dan kita bicara banyak hal. Yang paling penting agenda ini tidak mengganggu rakyat,” kata Romi yang juga anggota MPR/DPR RI dari Fraksi PPP ini.(Hardianto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *