BHFF akan memperkenalkan ragam masakan nusantara ke wisatawan. (BP/ist)

MANGUPURA, BALIPOSt.com – Kawasan pariwisata The Nusa Dua akan memperkenalkan berbagai macam makanan tradisional khas Indonesia melalui event Bali Heritage Food Festival (BHFF) 2018. Event kuliner bertajuk Bhinneka Rasa Nusantara ini akan melibatkan wisatawan yang diagendakan berlangsung 30-31 Maret 2018 di Pulau Peninsula, Nusa Dua.

Menurut Head of Commercial Division The Nusa Dua, Anak Agung Istri Ratnadewi, Selasa (27/3), BHFF ini digelar untuk pemulihan pariwisata Bali yang sempat menurun pasca Gunung Agung erupsi akhir tahun 2017 lalu. “Bali Heritage Food Festival suatu event yang diadakan untuk pemulihan pariwisata Bali. Tahun ini dalam IMF-WB kita harus menampilkan kekayaan Indonesia dalam bidang makanan,” ujarnya.

Baca juga:  Jelang WWF Ke-10, Nusa Dua Pastikan Kesiapan Sistem Pengamanan Kawasan Terintegrasi

Wisatawan yang menginap di hotel kawasan Nusa Dua juga diundang untuk datang dan terlibat dalam “ngelawar massal” saat festival makanan berlangsung. Sebab festival makanan ini akan menampilkan sejumlah kegiatan kuliner yang melibatkan banyak peserta. “Jadi supaya wisatawan tahu cara dan bahan membuat lawar. Disamping itu juga ada nyate massal, eating contest spicy food, cooking class, food battle competition, suguhan makanan nusantara dan live music,” jelasnya.

Baca juga:  BPOM Sudah Izinkan Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun, Bali Tunggu Juknis

Pihaknya menargetkan sebanyak 2.000 pengunjung per hari, selama pelaksanaan BHFF 2018. Pengunjung tanpa dikenakan biaya masuk. “Kita menargetkan kunjungan dari kalangan keluarga, blogger makanan, dan wisatawan penggemar kuliner,” bebernya.

Ketua BPD Indonesia Chef Association (ICA) Bali, I Gede Putu Hendra Mahena mengungkapkan bahwa peserta harus menonjolkan dan mempertahankan kuliner tradisional dengan teknik memasak berdasarkan standarisasi higienitas dan sanitasi untuk menjadi go internasional. “Akan ada 120 peserta dibagi 6 tim. Event ini akan jadi tontonan menarik bagi wisatawan yang datang. Selain itu juga ada penanganan tentang daging olahan dan non olahan serta demo cooking untuk pengolahan ikan dari mentah sampai siap disajikan,” terangnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Dinilai "Kebarat-kebirit", Lokasi Proyek Bandara Bali Utara Dipertanyakan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *