BANGLI, BALIPOST.com – Banyaknya upacara umat Hindu membuat harga bunga “pacah” meroket. Tak hanya pacah, sejumlah perlengkapan upacara lainnya seperti janur, pisang dan kebutuhan lainnya juga ikut naik. Hal itu diungkapkan salah seorang pedagang canang di Pasar Kidul, Bangli, Ida Ayu Ketut Rai, Jumat (30/3).
Ketut Rai mengungkapkan, harga bunga pacah mulai merangkak naik sejak beberapa hari lalu. Kata dia, naiknya harga bunga dan perlengkapan upacara lainnya disebabkan banyaknya ada kegiatan upacara, seperti karya dan pada Sabtu (31/3) akan ada hari raya Tumpek Landep.
“Harga bunga naik sejak beberapa hari. Dan sekarang harga bunga pacah tembus Rp 25 ribu per kg. Kalau hari-hari biasa harganya hanya Rp 6 ribu per kilo,” ucapnya.
Jika harga bunga pacah membuat pedagang bunga mengeluh, berbanding terbalik dengan petani di Dusun Yangapi, Tembuku. Ni Nengah Darmi mengaku bersyukur harga bunga pacah kini meningkat.
Dia menjelaskan, dirinya memanen bunga pacah beberapa petak dengan produksi 3-5 kg seharinya. “Saya setiap hari memetik bunga. Bunga hasil produksi saya jual ke langganan,” katanya.
Sementara petani gumitir, I Wayan Rata menyebutkan, sejak beberapa hari ini harga bunga gumitir mengalami kenaikan. Jika sebelumnya harga bunga hanya berkisar Rp 12.000 per kilo, kini telah menembus Rp 15 ribu. “Saya sangat bersyukur harga alami kenaikan jadi bisa untuk menutupi biaya produksi,” ucap Rata. (Eka Parananda/balipost)