DENPASAR, BALIPOST.com – Partisipasi Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pariwisata Republik Indonesia di ajang National Association Travel Agents Singapore (Natas) 2018 tergolong sangat efektif. Langkah promosi selama tiga hari ini membukukan penjualan paket wisata mencapai Rp 9,239 miliar.
Tiga paket primadona yang dominan dilirik wisatawan adalah Bali, Kepeluan Riau dan Yogjakarta. Hal itu disampaikan Deputi Pengembangan Pemasaran I Kementrian Pariwisata RI I Gde Pitana, Senin (2/4).
Dijelaskannya tim telah melakukan evaluasi dan analisis terhadap efektivitas tim Wonderful Indonesai pada ajang Natas 2018. “Paket wisata yang paling banyak diminati untuk dibeli pada saat pameran berlangsung yaitu paket wisata ke Bali, Kepri, Bandung, dan Yogyakarta. Sedangkan berdasarkan data market survei dari 364 responden, destinasi yang diminati adalah Bali, Jakarta, Kepri, Bandung, dan Joglosemar,” jelasnya.
Selain itu, ada beberapa potensi perjalanan wisata ke destinasi lainnya yang dilirik, diantaranya adalah Lombok, Pulau Komodo dan Banyuwangi. “Kami juga menawarkan sejumlah destinasi wisata baru bagi pasar Singapura,” jelasnya.
Selebihnya, dijelaskan Pitana, selama pameran tercacat 509 appointment, sebanyak 3.118 paket wisata dengan nilai Rp 9,239 miliar. Angka ini mengalami pertumbuhan dibandingkan tahun lalu 2017 yakni 44% dan pertumbuhan transaksi mencapai 35%.
Pada 2017, penjualan paket wisata mencapai 2.171 dengan nilai transaksi mencapai 6,827 miliar. Pertumbuhan ini mengindikasikan meningkatnya kecenderungan warga Singapura mengunjungi Indonesia. Potensi ini tentu harus dikelola pelaku pariwisata dengan melakukan pembenahan destinasi dan lebih agresif melakukan promosi pariwisata.
Pihaknya juga memastikan Kemenpar RI terus melakukan inovasi pasar. Tak hanya mengandalkan promosi lewat media, Kemenpar juga akan berupaya mengefektifkan promosi pada acara-acara pariwisata bergengsi di sejumlah negara.
Pada Maret 2018, Kemenpar bahkan mengikuti dua kegiatan sekaligus di dua tempat di Singapura. Yakni National Association Travels Agent Singapore (NATAS) 2018 di Singapore Expo dan Travel Revolution yang dipusatkan di Marina bay Sands.
Pitana mengatakan langkah ini ditempuh menyusul adanya pergeseran bidikan angka kunjungan. Jika tahun lalu realisasi kunjungan wisatawan Singapura ke Indonesia hanya 1,45 juta, tahun ini Kemenpar RI mematok angka kunjungan 1,7 juta.
Angka ini tergolong fantastis mengingat jumlah penduduk Singapura hanya 3,5 juta jiwa. Dari total ini ada tenaga kerja yang mencapai 1 juta jiwa. Artinya, jumlah warga yang efektif berpotensi menjadi wisatwan hanya sekitar 2,5 juta.
Target ini walaupun dinilai berat, namun optimis bisa dicapai. “Selain melakukan berbagai promosi kami juga segera lakukan pemetaan potensi wisatawan,” jelasnya. (Dira Arsana/balipost)