TABANAN, BALIPOST.com – Setelah sempat melesu, saat ini permintaan manggis di pasar ekspor mengalami peningkatan. Hal ini seiring dengan pelemahan nilai rupiah terhadap dolar AS sejak beberapa pekan terakhir.
Eksportir Manggis, Jero Putu Tesan asal desa Padangan Pupuan Tabanan, beberapa waktu lalu mengungkapkan peningkatan permintaan buyer terhadap manggis baik itu volume dan harga ini tentu menguntungkan bagi petani manggis karena disaat musim panen mereka bisa mendapatkan harga yang menguntungkan.
Peningkatan ini kata Jero Tesan mulai terjadi sejak tanggal 24 Maret lalu. Jika dulu per buyer rata-rata meminta sebanyak 4 ton manggis, saat ini permintaan bisa mencapai 20 ton. Meski terjadi peningkatan permintaan ini, diakui Jero Tesan belum mampu memenuhi permintaan
pasar karena keterbatasan sumber daya manusia terkait proses pembersihan atau pengepakan di paking house agar sesuai dengan standar mutu yang diminta importir. “Selama ini untuk pasar Tiongkok, kami memiliki tiga buyer dan mereka saat ini saling berlomba-lomba untuk membeli manggis dari Pupuan,” ujarnya.
Semakin besarnya potensi pasar manggis Pupuan di pasar ekspor membuat petani manggis di Pupuan menjadi bergairah menghadapi musim panen tahun ini. Jero Tesan memaparkan harga manggis asalan yang biasanya hanya mencapai Rp 6 ribu per kg saat musim panen, tahun ini seiring dengan dibukanya pasar ekspor ke Tiongkok dan pelemahan rupiah membuat
harga jual untuk kualitas manggis asalan ditingkat petani bisa mencapai Rp 16 ribu per kg, sedangkan untuk manggis kualitas super di atas Rp 25 ribu per kg. Sementara di pasar Tiongkok harga manggis ini dinilai seharga Rp 45 ribu per kg.
Kondisi ini lanjut Jero Tesan tidak pernah terjadi saat musim panen sebelumnya. Karena biasanya jika musim panen,harga manggis biasanya akan turun karena banyaknya produksi. Namun karena banyaknya permintaan ekspor rupa-rupanya ikut mendongkrak harga manggis di musim panen tahun ini ‘’Semenjak keran ekspor ke Tiongkok dibuka lagi harga manggis membaik terlebih permintaan ekspor pun meningkat,’’ ujarnya. (wira sanjiwani/balipost)